foto : kepala desa pojok, ismiati saat memberikan sambutanya
finews, Tulungagung — Sebagai upaya meningkatkan keterampilan dan kreativitas masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, pemerintah desa Pojok kecamatan Campurdarat – Tulungagung, menyelenggarakan Pelatihan Boga, yang bersumber dari Dana Desa (DD), pada Selasa (11/11).
Hadir dalam kegiatan ini dilaksanakan di balai desa setempat dan diikuti oleh 60 orang peserta, dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, selain dihadiri oleh kepala desa, peserta pelatihan ini juga dihadiri oleh BPD, LPM, Babinsa, Babinkamtibmas dan narasumber sebagai pemateri terhadap program pemberdayaan masyarakat tersebut.
Kepada awak media, Kepala desa Pojok, Ismiati dalam penjelasanya tentang kegiatan itu mengatakan, bahwa kegiatan tersebut guna memberikan kreatifitas, keterampilan sekaligus membangkitkan ekonomi kerakyatan di desa Pojok.
” Untuk pelatihan ini lebih pada pemberdayaan masyarakat wanita, yang tujuan kami adalah memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap warga wanita di desa Pojok khususnya pembinaan terhadap ibu – ibu PKK sehingga nantinya akan membangkitkan geliat ekonomi kerakyatan desa Pojok. Bagaimana tidak, apabila para peserta dengan tekun mengikuti pelatihan ini dan rutin mencoba di rumah, tak khayal jika mereka mahir yang nantinya akan bisa buka usaha sendiri, ” ungkapnya, Selasa siang (11/11) diruang kerjanya.
Lebih jauh, kepala desa wanita satu – satunya di kecamatan Campurdarat ini melanjutkan, dengan pelatihan tersebut akan merangsang bagi para ibu – ibu akan berfikir komersial.
“Maksudnya, supaya ibu-ibu ini jika berkumpul tidak hanya ngerumpi, tetapi mereka akan berfikir komersial dengan meraih keuntungan dari apa yang mereka bisa atau mereka dapatkan dari pelatihan tersebut, jika mereka berfikir komersial, memanfaatkan keahlian, sehingga mereka akan bisa membantu memberikan tambahan ekonomi bagi keluarga sebagai penambah penghasilan suami, ” lanjutnya.
Selain itu menurut kepala desa, bahwa dalam pelatihan tersebut bertemakan pembuatan makanan berupa “Rolade Tahu Sosis dan Puding Jagung Fla Coklat”.
” Mengapa kami mengambil tema makanan jenis itu, karena menurut kami kedua makan tersebut sangat memiliki nilai jual tinggi, banyak yang menyukai dan tentunya dibuat dengan cara mudah dengan bahan yang terjangkau secara finansial, namun memberikan nilai jual tinggi, terbukti bahwa pada setiap hajatan ada puding Fla, dan di sekolah-sekolah anak-anak rata rata menyukai sosis, dari sini terbukti makanan ini banyak digemari, ” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Kades Ismiati menyampaikan harapan terhadap kegiatan itu.
” Dari kegiatan pelatihan ini diharapkan tidak hanya menambah keterampilan para peserta, tetapi juga meningkatkan minat masyarakat untuk mengembangkan kreativitas dalam mengolah makanan kekinian sehingga bisa mengikuti pasaran dan membuka peluang usaha.
Dengan menguasai teknik pengolahan makanan, ibu-ibu PKK dapat memproduksi makanan kekinian bernilai ekonomis dan menjualnya sendiri atau menitipkan ke warung-warung. Selain itu, kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antarwarga dan meningkatkan rasa percaya diri peserta dalam mengembangkan potensi diri dan yang pasti bisa menambah penghasilan serta meningkatkan taraf hidup keluarga, ” harapnya.
Dengan kehadiran dua orang narasumber, kegiatan pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari para peserta. Ibu-ibu PKK terlihat aktif mengikuti setiap sesi dan tidak ragu untuk bertanya kepada narasumber. Terlihat para peserta penuh konsentrasi memperhatikan arahan dari narasumber dan menerapkan teori dengan baik dalam mengaplikasikan teori yang diberikan narasumber.

Kesempatan yang sama, Prihatin salah satu narasumber mengatakan bahwa semua peserta,cepat tanggap menangkap materi.
“Mereka semua peserta begitu serius dalam memperhatikan teori dari kami, ini terbukti dalam mengaplikasikan atau dalam praktik mereka betul – betul memahami dan endingnya mereka dalam memasak bisa menghasilkan rasa yang enak dan tampilan yang menarik, ” kata Prihatin.
“Semoga dari hasil pelatihan ini akan muncul ibu-ibu kreatif yang bisa menciptakan lapangan kerja sendiri hasil dari pelatihan ini, serta mereka bisa menemukan pangsa pasar yang mendukung penjualan hasil produk sehingga bisa menambah ekonomi keluarga, ” pungkasnya. (lukman)








