Bandara Dhoho Kediri,Habiskan Biaya 13 T

Ekobisteckno576 Views

foto: istimewa

finews, Kediri – Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur segera diresmikan, Jum’at 15 Desember disebut sebagai Soft Opening.

Dalam soft opening tersebut akan dilakukan tahapan pra-operasi. Yakni, uji coba take off (lepas landas) hingga landing (pendaratan) di bandara

Sedangkan pembukaan secara komersial dimulai pada Januari 2024 mendatang.

Proyek Strategis Nasional (PSN) itu digarap PT Gudang Garam Tbk melalui anak usaha PT Surya Dhoho Investama (SDHI).

Melansir dari berbagai pemberitaan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meninjau langsung uji verifikasi dan kalibrasi, yang tengah dilakukan di Bandara Internasional Dhoho menjelang pengoperasiannya.

Beroperasi Januari 2024

Budi Karya mengatakan tahap pra-operasi yaitu tes dengan take off dan landing menggunakan beberapa pesawat akan dilakukan setelah uji verifikasi dan kalibrasi. Ia memperkirakan operasional secara komersial dilakukan sekitar Januari-Pebruari 2024.

“Kami akan tetapkan komersialnya setelah syarat-syarat yang ditetapkan berlaku. Insyaallah (sekitar) Januari-Pebruari 2024,” katanya dalam konferensi pers di Bandara Dhoho, Jumat (8/12).

Akses Bandara Internasional Dhoho akan ada Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,51 kilometer senilai 10,26 triliun. Tol ini akan tersambung ke Tol Kertosono-Kediri yang melintasi kawasan Bandara Internasional Dhoho.

Biaya 13 Triliun

Bandara Internasional Dhoho merupakan proyek Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), dimana 100 persen dana berasal dari swasta. Dalam pengoperasiannya, PT Angkasa Pura I (Persero) akan menjadi operator bandara.

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi mengatakan dalam pengembangan proyek ini pihaknya menyiapkan dana senilai 13 triliun. Awalnya, perusahaan hanya menganggarkan 10 triliun.

Namun, pada pertengahan 2023 suntikan dana ditambah sebesar 3 triliun. “Budget yang kami siapkan (investasi) sampai 13 triliun,” kata Maksin dalam momentum yang sama.

Menurut Maksin, pembangunan Bandara Internasional Dhoho memakan waktu sekitar 5 tahun mulai dari awal pembebasan lahan hingga saat ini. Berdasarkan data per 27 November 2023, progres pembangunan bandara telah mencapai 99,93 persen alias hampir rampung.

Pembebasan lahan sendiri dimulai pada 2018 hingga akhir 2020. Kemudian dilakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama. Ia mengatakan pembebasan lahan menjadi tahapan paling menantang karena harus menghadapi pihak-pihak pencari keuntungan.

“Dukungan dari Pemkot (Kediri) luar biasa. Tanpa dukungan pemkot, tidak akan bisa selesai (pembebasan lahan) dalam waktu yang cepat,” ujarnya.

Budi Karya pun mengapresiasi Gudang Garam sebagai perusahaan swasta yang bersedia memberikan pendanaan penuh untuk pembangunan Bandara Internasional Dhoho. Ia pun berharap hal ini dapat memicu perusahaan-perusahaan swasta lain dalam mendorong pembangunan bandara.

“Ini adalah proyek unsolicited KPBU pertama yang dari awal didesain bersama-sama sampai selesai. Ini adalah satu contoh bahwa Indonesia punya swasta yang memiliki komitmen membangun konektivitas di Indonesia dan internasional. Bisa jadi contoh bagi swasta-swasta lain untuk berinvestasi di bandara,” tuturnya.

Pesawat Berbadan Besar Bisa Mendarat

Menurut Budi Karya, Bandara Internasional Dhoho memiliki landasan pacu alias runway yang cukup besar sehingga bisa digunakan segala jenis pesawat. Bandara Internasional Dhoho juga memungkinkan digunakan pesawat-pesawat berukuran raksasa seperti Boeing 777 dan Airbus A380.

“Apa yang dibangun sangat signifikan, runway dengan panjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Bisa didarati (pesawat Boeing) 777 maupun (Airbus) 380, jadi segala jenis pesawat bisa mendarat di sini,” ujar Budi Karya.

Jadi Embarkasi Haji

Bandara Internasional Dhoho direncanakan menjadi alternatif tempat pemberangkatan jemaah haji atau embarkasi. Budi Karya mengatakan Jawa Timur membutuhkan bandara alternatif selain Bandara Juanda Surabaya.

“Ini adalah daerah yang sangat banyak jemaah umroh dan haji. Kami sudah akan memberikan izin umroh, untuk umroh dan haji (dari Bandara Dhoho), dan sudah dilengkapi hotel,” ujarnya.

Ia tidak merinci lokasi hotel yang dimaksud, apakah akan berada di dalam kawasan bandara atau tidak. Pasalnya, keberadaan hotel untuk jemaah haji terletak satu kawasan dengan bandara atau setidaknya berjarak cukup dekat. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *