Kerajinan Kulit Magetan Masa Lebaran 2025

Ekobisteckno117 Views

foto : istimewa

finews,Magetan – Magetan merupakan kabupaten yang terletak di kaki gunung Lawu, provinsi Jawa Timur.

Magetan terkenal dengan kerajinan kulit,dari alas kali hingga asesoris lainya.Jaminan kualitas dan model yang kekinian menjadikan produk kerajinan kulit Magetan tetap menjadi buruan.

Potensi wisata menjadi salah satu pemicu kuatnya industri kulit di Magetan.Sentra kerajinan kulit Magetan ini berada di jalur perjalanan menuju obyek wisata telaga Sarangan. Tepatnya di jalan Sawo, kelurahan Selosari, 1 KM arah barat dari Alun-alun kabupaten Magetan.

Kerajinan kulit Magetan ada sejak tahun 60 an dan mengalami puncak kejayaan pada tahun 1997 yaitu pada saat krisis moneter. Pada saat itu produk yang dihasilkan mencapai 32 ribu lebih dengan jenis sepatu dan sandal untuk laki-laki dan perempuan.

Pada tahun 1980-2000 terjadi penurunan kurang lebih hanya menghasilkan produk sejumlah 27.480 dengan jenis sepatu dan sandal.

Masa Lebaran 2025

Sejak bencana Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) sejumlah pedagang kerajinan sepatu kulit di Magetan terus mengalami penurunan omzet .

Suriyani pemilik toko Praktis ji jalan Sawo menjelaskan penurunan pendapatan dirasakan setelah COVID-19 sekitar tahun 2020 lalu.

“Tahun 2020 sudah mulai ada tanda-tanda penurunan penjualan sepatu,” kata Suriyani

Namun sejak tahun 2020 hingga tahun 2025 pembeli terus mengalami penurunan dratis.

Hasil penjualan sebelum Covid -19 toko Praktis sangat menggiurkan,pada H-4 lebaran toko Praktis mampu menghasilkan 40 juta.

Namun. sekarang berbeda jauh. H+3 hingga H+4 Lebaran hanya mampu menghasilkan kurang lebih 14 juta.

Tak hanya sampai di situ saja, untuk menekan angka pengeluaran pihaknya mengurangi jumlah karyawan perajin sepatu.

“Saat ini tinggal 4 karyawan, sebelumnya sampai 10 hingga 14 orang khusus perajin sepatu,” Kata Eko pengelola.

Bahkan pengurangan karyawan juga terjadi pada penjaga toko, biasanya diisi 4 sampai 5 karyawan sekarang hanya 2 karyawan.

Pengaruh Teknologi

Eko menjelaskan, sepinya pembeli banyak faktor yang mempengaruhi.

Pengaruh yang sangat besar adalah adanya platform e-commerce di mana pengunjung bisa berbelanja berbagai merk yang sudah Anda kenal.

“Apalagi di dalam platform tersebut bisa menemukan toko dan penjual baru secara online,” jelas Eko.

Selain itu, banyak persaingan dalam bentuk marketing melalui media sosial seperti TikTok, Facebook dan lain sebaginya.

“Mau bagaimana lagi, biar tidak ketinggalan kita harus ikuti jaman, ” cetusnya.

Diceritakan, dulu sebelum Covid-19 banyak pengunjung bisa dipastikan banyak pembeli. Namun sekarang berbeda karena pengaruh teknologi (totok)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *