foto: ujiian praktek sim
finews, Surabaya – Polrestabes Surabaya sudah tidak menggunakan jalur angka delapan dan zig-zag dalam ujian pembuatan SIM C.
Keputusan itu selaras dengan perintah Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo.
“Tidak ada lagi yang menjadi momok masyarakat angka delapan dan zig-zag,. Tapi, tidak menghilanglan proses keterampilan pengendara,” ungkap AKBP Arif Fazlurrahman,Kasat Lantas Polrestabes Surabaya saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Jum”at (4/8).
Pihaknya pun tetap menyediakan layanan coaching clinic kalau pemohon SIM masih gagal dalam ujian praktik.
Nantinya, pemohon SIM yang gagal akan mendapat pesan WhatsApp dari Satlantas Polrestabes Surabaya untuk mengikuti coaching clinic yang ada di lokasi SIM Cak Bhabin
Perubahan ujian praktik SIM itu mendapat apresiasi dari para pemohon karena dirasa lebih realistis dan tetap edukatif.
“Kaget pak, hari ini ujian praktiknya beda, tapi lebih mudah dan diberikan instruksi juga pelatihan di awal sebelum uji praktik,” ungkap Slamet pemohon SIM.
Yang Sudah Tidak Ada Meliuk Angka 8
Meski tes angka 8 sudah dihapus mulai hari ini, Jumat (4/8), belum semua tempat ujian praktik SIM C sudah memberlakukan kebijakan baru dengan manuver huruf S tersebut.
Mengutip kompas. com Jum’at (4/8) kebijakan tersebut baru diberlakukan di beberapa Polres yang berada di bawah wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni: Polres Tangerang Kota, Polres Tangerang, Polres Tangerang Selatan, Polres Depok Polres Metro Bekasi Kota.
Korlantas Polri secara resmi menghapus tes angka “8” dan zig-zag dari ujian praktik SIM C. Sebagai gantinya, Korlantas Polri mengganti tes angka 8 menjadi manuver berbentuk huruf “S”. Kebijakan ini berlaku mulai Jumat (4/8/).
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Usman Latief, dikutip dari Kompas TV.
Alasan tes angka 8 dihapus Latief menjelaskan, tujuan tes angka “8” diganti menjadi manuver “S” dilakukan untuk memudahkan para pemohon SIM. Tak hanya itu, perubahan tersebut juga merupakan instruksi dari Kapolri dan Korlantas Polri. “Tentunya ada beberapa yang memang dianggap sulit tapi tidak mengurangi keselamatan, yaitu (manuver” angka ‘8’ diganti jadi (manuver) huruf ‘S’,” tutur Latief, dikutip dari Kompas.com, Jumat (4/8/2023).(diolah dari berbagai sumber)