Kekecewaan Mendalam Atlet Sepak Takraw Putri Magetan

Olahraga62 Views

foto : nampak kekecewaan pada raut wajah atlet beserta manager tim sepak takraw putri magetan


‎finews, Magetan – Kekecewaan dan penyesalan mendalam dirasakan oleh tim sepak takraw putri kabupaten Magetan, betapa tidak, tim yang sedianya akan diberangkatkan menuju Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), namun akhirnya dibatalkan serta harus mengembalikan dana operasional pertandingan yang akan dilakoninya.

‎Melansir dari (lensamagetan.com), Pelatih Sepak Takraw Putri Magetan, Bayu Prasetya, Selasa (2/7) mengatakan, perlengkapan yang diberikan kepada atlet dan ofisial berupa uang dan perlengkapan sebanyak 10 tas, 8 diantaranya dikembalikan kepada Ketua Pengurus Cabang olahraga Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan, Sugeng Purwanto.
‎“Dari total 10 atlet dan ofisial, 2 diambil oleh atlet Kawedanan dan yang 8 atlet dan ofisial dari Plaosan dikembalikan,” kata Bayu Prasetya.

barang bukti kompor yang dikembalikan oleh atlet sepak takraw putri magetan

‎‎Dijelaskan Bayu, keputusan mengembalikan uang dan perlengkapan bertanding berupa jaket, sepatu dan lainya itu berdasarkan keinginan dari para atlet dan orang tuanya.

‎Oleh karena itu, pelatih dan para atlet sepak takraw putri hari ini bersama-sama mendatangi ketua PSTI untuk mengembalikan uang dan perlengkapan bertanding di Porprov.

dana rencana operasional pertandingan

‎‎“Kalau kita dirasa kurang layak bertanding, berarti kita juga tidak layak mendapatkan ini, maka kita kembalikan. Untuk uangnya 560 ribu rupiah per atlet/ofisial, jadi totalnya ada 4 juta rupiah sekian bersama perlengkapan 8 tas kita kembalikan,” ujarnya.

‎Ditempat yang sama, salah satu atlet sepak takraw putri Magetan, Tania mengaku kecewa karena gagal bertanding di Porprov dengan alasan masih SMP.

‎“Saya sangat kecewa ya pak, karena kita sudah lama berlatih dan TC, tapi tiba-tiba gagal bertanding dengan alasan masih SMP, padahal kita Juni ini kita sudah diterima di SMA,” tambahnya.

‎Menurut Tania, peristiwa gagal bertanding di Porprov ini sempat membuat para atlet sepak takraw putri Magetan mengalami beban mental yang luar biasa. Namun, karena dorongan semangat dan motivasi yang terus diberikan oleh pelatih dan orangtua membuat mereka mampu menerima dengan lapang dada.
‎“Tapi gak apa-apa, kami sudah bertekad akan berlatih lebih giat, agar kedepan bisa lebih baik lagi,” imbuhnya.

‎Dengan adanya kejadian ini, Tania berharap kepada Pemkab Magetan, agar kedepannya lebih mengerti dengan para atletnya sehingga para atlet bisa bertanding dengan mudah.
‎“Kita berharap kepada Pemkab Magetan, atau Pemerintah Magetan kedepannya lebih peduli kepada atlet, kita disini berjuang untuk mengharumkan nama Magetan, semoga kedepan Pemkab Magetan lebih mendorong kami para atlet agar bisa mengikuti berbagai multi event lain,” katanya.

‎Diberitakan sebelumnya, Seperti kena prank, tim sepak takraw putri Magetan, mengungkapkan kekecewaan terhadap keputusan sepihak yang diambil oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Magetan terkait pembatalan keberangkatan timnya ke ajang Kejuaraan Porprov 9 di Malang Raya.

‎Pelatih tim sepak takraw putri Kabupeten Magetan Bayu Agung Prasetya, mengatakan bahwa sebelumnya tim telah didaftarkan secara resmi untuk mewakili Kabupaten Magetan pada Porprov 9 tersebut.

‎Pendaftaran itu bukan tanpa alasan, tapi berdasarkan pada prestasi tim takraw putri Magetan yang sudah meraih juara 3 pada Kejurprov di Mojokerto tahun 2024 lalu.

‎Namun, hal itu justru berbanding terbalik dengan Ketua PSTI Magetan, Sugeng Purwanto yang menerangkan bahwa bahwa para atlet masih kurang dalam aspek skill, kecepatan, dan fisik sesuai hasil tes parameter bekerja sama dengan pihak ketiga dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

‎Dari dasar itulah, akhirnya Ketua PSTI Magetan memutuskan untuk tidak jadi memberangkatkan tim sepak takraw putri ke Porprov dan secara resmi mengundurkan diri sebagai peserta. (totok swa)