foto: operasi patuh 2022 /ist
finews,Kediri – Satlantas Polres Kediri menggelar latihan pra operasi (Latpraops) di aula Wicaksana Laghawa Mapolres Kediri, Jumat (11/7).Latpraops ini dilakukan jelang Operasi Patuh Semeru 2024
Latihan ini dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Kediri, Kompol Riko Saksono, didampingi Kasat Lantas Polres Kediri, AKP Suryono.
“Rencananya kami akan menggelar Operasi Patuh Semeru yang akan dilaksanakan pada 15-28 Juli 2024 mendatang. Jadi ada sekitar dua pekan waktunya,” kata Kasat Lantas Polres Kediri, AKP Suryono, Jumat (11/7).
Ia mengatakan, Operasi Patuh Semeru digelar sebagai upaya menertibkan masyarakat dalam berkendara.
Adapun beberapa pengendara yang menjadi sasaran Operasi Patuh Semeru 2024, termasuk mereka yang menggunakan ponsel saat berkendara.
“Selain itu, pengendara di bawah umur dan pengendara sepeda motor berboncengan lebih dari dua alias bonceng tiga juga menjadi fokus dalam operasi patuh Semeru kali ini,” terang AKP Suryono.
Menurut AKP Suryono, perilaku-perilaku demikian tak hanya membahayakan diri sendiri namun juga pengendara lain. Ia mencontohkan, pengendara yang menggunakan ponsel saat mengemudi bisa mengurangi fokus.
Berboncengan lebih dari dua orang menggunakan sepeda motor juga membahayakan. Ditambah lagi pengendara yang masih dibawah umur dan belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) juga masih kerap ditemui.
“Yang juga jadi fokus kami yakni pengemudi yang tidak menggunakan helm SNI, untuk pengendara mobil tidak menggunakan sabuk pengaman. Kemudian berkendara di bawah pengaruh alkohol dan perilaku pengendara melawan arus ini sangat membahayakan,” paparnya.
Dengan digelarnya Operasi Patuh Semeru 2024 ini, pihaknya berharap angka kecelakaan lalu lintas bisa berkurang. Terutama yang disebabkan oleh kelalaian maupun tidak melengkapi alat berkendara sesuai aturan.
Selain Operasi Patuh Semeru, pihak Satlantas Polres Kediri juga akan melakukan hunting sistem patroli bersama di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG). Hal ini dimaksudkan untuk mencegah aksi balap liar yang kerap terjadi.
Seperti yang diketahui, kawasan Simpang Lima Gumul memang kerap dijadikan lokasi untuk balap liar saat malam hari.
“Kami juga akan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat agar patuh dan tertib berlalulintas,” tutur AKP Suryono.
AKP Suryono mengimbau kepada masyarakat untuk tertib berlalu lintas dan menaati peraturan yang berlaku. Karena menurutnya sejauh ini yang banyak ditemui adalah pengendara yang tidak mengenakan helm SNI.(*)
* tribun