foto : ratusan masa padati halaman pemkab tulungagung
finews, Tulungagung – Gabungan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tulungagung (ALMASTA) menggelar aksi damai di depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Senin (20/5/2024).
Aksi yang semula damai ini nyaris berujung ricuh karena Pejabat (Pj) Bupati Tulungagung, Heru Suseno, tidak menemui massa dan hanya diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda), yang ditolak oleh massa.
Massa yang hadir menginginkan bertemu langsung dengan Pj Bupati untuk menyampaikan tujuh poin tuntutan terkait kinerjanya. Dalam pantauan media, terdengar massa meneriakkan bahwa Heru Suseno adalah pemimpin yang pengecut dan layak dicopot dari jabatannya.
“Pj Bupati di mana engkau, ayo temui kami jangan bersembunyi. Terkesan selama ini diam saja, padahal di lingkungan Pemkab Tulungagung banyaknya dugaan korupsi,” ujar salah satu orator aksi. “Pj Bupati lemot dan lemah, kurang tanggap, maraknya peredaran Arak (miras) dan juga rokok ilegal dirasa kurang tegas atau pura-pura tidak tahu,” tambahnya.
Karena merasa kecewa dengan ketidakhadiran Pj Bupati, massa kemudian bergerak menuju gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tulungagung untuk melanjutkan orasi dan menyampaikan tuntutan mereka. Aksi ini sempat memanas ketika massa memaksa masuk ke dalam gedung untuk menemui Ketua DPRD, Marsono, yang juga tidak keluar menemui mereka dan dihalang oleh petugas keamanan. Massa bahkan membakar ban sebagai bentuk protes.
Pada akhirnya, salah satu perwakilan ALMASTA menyampaikan tuntutannya kepada DPRD Tulungagung yang dianggap sebagai wakil rakyat penyambung aspirasi masyarakat. Setelah menyampaikan tuntutan, massa membubarkan diri dengan tertib dan damai dari kantor DPRD Tulungagung. (oki)