foto : bupati gatut sunu dalam amanatnya
finews, Tulungagung — Dalam rangka memberikan tindakan preventif bencana dan dalam rangka menindaklanjuti peringatan dini BMKG mengenai datangnya musim hujan 2025/2026 lebih awal, Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera mengambil langkah cepat akan potensi bencana hidrometeorologi, mulai dari banjir di dataran rendah hingga ancaman tanah longsor di perbukitan, mendesak semua pihak untuk siaga, dengan menggelar “Apel Kesiapsiagaan Bencana”, Selasa (7/10) kemarin.
Apel yang dipimpin langsung oleh bupati Gatut Sunu Wibowo, SE., ME., dan berlangsung di halaman Pemkab Tulungagung dengan dihadiri oleh Forkopimda dalam hal ini Bupati beserta wakil bupati, Kapolres dan Dandim, Kepala Badan Bencana Daerah kabupaten Tulungagung Robinson Nadeak, Kepala OPD dalam lingkup Pemda Tulungagung, Camat se kabupaten Tulungagung dan banyak aktivis dalam kebencanaan juga personel gabungan ini sebagai tanda mulainya upaya kolaborasi dan mitigasi respon terhadap bencana sejak dini dan wujud nyata sinergi dan kolaborasi yang baik
Bupati beserta Wabup tinjau kesiapan penanggulangan bencanaDalam amanatnya sebagai pembina apel, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, SE, ME, menegaskan akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bilamana ada bencana. menyoroti adanya peningkatan curah hujan yang menandakan peralihan musim.
“Tulungagung salah satu wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi. Perubahan iklim global telah meningkatkan frekuensi dan intensitas hujan ekstrem, untuk itu, kesiapan semua unsur sangat dibutuhkan,” tegas Gatut Sunu.
”Berdasarkan catatan dari BPBD Tulungagung, hingga Oktober 2025 tercatat tujuh (7 ) kejadian banjir, tujuh (7) bencana tanah longsor dan enam belas (16) bencana angin kencang serta puting beliung. Kondisi tersebut menjadi peringatan bagi seluruh elemen untuk memperkuat sistem mitigasi dan kesiapsiagaan, jadi ada tiga macam bencana yang langganan terjadi, namun kita juga harus memantau potensi lainnya,” lanjut bupati.
Bupati Gatut Sunu juga mengintruksikan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya tanggap bencana hidrometeorologi, untuk melakukan sejumlah langkah dan persiapan.
Adapun kesiapan itu menurutnya adalah:
1. Memantau secara aktif informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG maupun BNPB.
2. Menyiapkan sarana dan prasarana pendukung penanganan bencana.
3. Melakukan mitigasi untuk meminimalisasi dampak bencana.
4. Menyiagakan personel dari unsur Pemda, TNI–Polri, Basarnas, relawan, dan masyarakat.
5. Melakukan sosialisasi dan edukasi publik terkait langkah-langkah antisipasi bencana.
Menutup amanatnya, Bupati Gatut Sunu mengajak seluruh peserta apel untuk berdoa dan memanjatkan harapan.
“Semoga Allah SWT senantiasa menjaga daerah kita tetap aman, dijauhkan dari segala bencana, serta memberikan kekuatan kepada kita semua untuk selalu siap dan sigap menghadapi setiap keadaan,” harapnya. (lukman)








