foto : mempertontonkan hasil Jatim agro, pemanfaatan lahan di sman 1 dampit
finews, Malang – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (Dispenprov) Jawa Timur resmikan School Food Care (SFC) di SMAN 1 Dampit. Kegiatan ini, merupakan inovasi dicanangkan Dispenprov Jatim untuk mendukung program Asta Cita dari Pemerintah Pusat.
Selain itu, SFC juga menjadi bagian dari program Provinsi Jatim Nawa Bhakti Satya, yang memiliki 9 program prioritas dalam meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Jatim. Di antaranya, Jatim Sejahtera, Jatim Kerja, Jatim Cerdas, Jatim Sehat, Jatim Akses, Jatim Berkah-Amanah, Jatim Agro, Jatim Harmoni, dan Jatim Lestari.
Hadir dalam acara tersebut Kadispenprov Jatim Dr. Aries Agung Paewai S.STP, MM, Kabid P-SMA Suhartatik, S.Pd M.PSi, Plt Kepala Cabdindik Kabupaten Malang Dr. Indiyah Nurhayati, M.Pd, Camat Dampit Abai Saleh SSos MM, dan Ketua Komite Drs Sidik Kamaludin. Serta seluruh Kepala SMA Negeri yang tergabung dalam MKKS SMA Negeri Kabupaten Malang.
SFC di SMAN 1 Dampit, sudah berjalan sejak 2024 lalu. Memanfaatkan lahan di sekitar sekolah yang sebelumnya tidak terpakai, menjadi perkebunan produktif untuk siswa dan guru belajar bersama.
Hasil dari program ini sudah terlihat. Mulai dari tomat, terong, cabe, kangkung, daun bawang, dan bayam brazil. Semua hasil tersebut, diproses dan dilakukan sendiri oleh seluruh siswa, guru, staf, serta tim Adiwiyata SMAN 1 Dampit.
”Kami memanfaatkan semua bahan, limbah dan sampah yang ada di sekolah untuk program SFC. Mulai dari membuat eco enzim, pupuk cair, pupuk padat, urban farming, dan padi gogo. Sekolah kami lebih bersih dan siswa bisa belajar berwirausaha,” ungkap Kepala SMAN 1 Dampit Yudi Krisdianto, S.Pd.
Acara dibuka dengan sambutan Kadispenprov Jatim Dr Aries Agung Paewai S.STP, MM. Dalam sambutanya, Aries berpesan pentingnya kolaborasi untuk peningkatan kualitas pendidikan di Kabupaten Malang. “Kami berharap, 29 sekolah se-Jatim yang ikut serta dalam program ini, bisa menginisiasi sekolah lain untuk bergerak bersama-sama. Karena kegiatan ini bagus untuk membangun komunikasi dan relasi dengan eksternal sekolah,” tegasnya.
Sekolah yang sudah menjadi sekolah Adiwiyata Nasional dan kini menuju ke Adiwiyata Mandiri ini merasakan sendiri manfaat dari program tersebut. Tidak hanya dalam pengelolaan lingkungan, tapi juga wawasan bercocok tanam, entrepreneur, makan lebih sehat karena semua dari bahan organik, hingga membangun ketahanan pangan di sekolah.
Gerakan ini, juga sesuai dengan harapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak. Bahwa, pendidikan di Jawa Timur harus bisa menjadi barometer nasional.
Tidak hanya sebagai gudangnya prestasi, tapi juga kualitas pendidikan di sekolah juga harus lebih baik dan menjadi contoh bagi lingkungan sekitar. Hal ini dimaksudkan untuk terus memberikan dampak bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Kepala Cabdindik Kabupaten Malang Dr. Indiyah Nurhayati, M.Pd berterima kasih atas kehadiran Kadispenprov Jatim ke SMA di Kabupaten Malang. Dia berharap semoga program SFC ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh sekolah.
“Siswa tidak hanya bisa belajar di dalam kelas, tapi juga di kebun sekolah yang asri, serta bisa menikmati buah dan sayur organik,” tutupnya. (totok- #radarmalang)
