Penipuan CPNS Lamongan : Dua ASN Jadi Calo,Menunggu Tindakan Atasan

foto : ilustrasi

finews, Lamongan – Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Lamongan yang kini menjabat kepala seksi pelayanan pada kecamatan di kabupaten Lamongan inisial D akhirnya angkat bicara.

Terkait dugaan penipuan CPNS yang dilakukan kepala UPT Dinas Pendidikan korwil kecamatan.

Diberitakan media ini sebelumnya,setelah anaknya menjadi korban penipuan CPNS dengan membayar uang DP 15 juta dari total 120 juta dan tidak ada realisasi,hal lain diungkapkan oleh inisial D.

Menurutnya,saat masih sebagai staf di kecamatan,dia pernah di promosikan jabatanya oleh pelaku dengan biaya 50 juta untuk kedudukan tertentu,
“waktu itu,pelaku menawarkan jabatan setingkat lebih mapan dengan biaya sebesar 50 juta,karena saya tertarik dengan jabatan tersebut maka saya bayar tapi saya dikasih diskon oleh pelaku sehingga hanya bayar 47 juta”jelasnya.

Kata D, bahwa selain dia dan anaknya yang menjadi korban dugaan penipuan,dia juga membawa banyak orang yang dijanjikan pelaku masuk CPNS dengan jalur khusus di beberapa jabatan,seperti staf dinas pendidikan,guru,Satpol PP dan Bidan/tenaga kesehatan.
“dari tahun 2014 saya titipkan para peserta CPNS pada pelaku dan semua diharuskan bayar uang DP/administrasi mulai dari 5 juta hingga 40 juta per orang,total nilainya hampir 500 juta saat itu,tapi sebagian sudah dikembalikan dengan cara diangsur”.

Masih kata D,terakhir menyisakan 16 orang yang belum lunas pengembalian uangnya,jumlahnya 106 juta,dan baru diangsur 60 juta,hingga pernyataan pengembalian berakhir Mei 2021 lalu masih menyisakan 46 juta.

“pelaku selalu mengulur waktu saat saya meminta uangnya dikembalikan. Bahkan dia sempat beberapa kali membuat surat perjanjian akan mengembalikan uangnya, namun tidak pernah ditepati,akhirnya setelah ramai pemberitaan barulah pelaku melunasi kekurangan tersebut lewat orang lain karena saya enggan ketemu pelaku, ”terangnya, pada Rabu 30 Mei lalu

Dugaan penipuan penerimaan CPNS ini dibantah pelaku inisial ST yaitu Ka UPT Disdik kecamatan di kabupaten Lamongan. Pasalnya dia mengaku telah melunasi semua uang DP kepada 16 orang peserta CPNS yang dititipkan D kepadanya.
“sudah saya lunasi semua,terakhir saya kasihkan inisial XX sebesar 15 juta yang mengaku utusan dari D. XX yang menagih saya dikantor sambil mengancam agar cepat diselesaikan,bahkan ada bukti kwitansi pembayaranya”.

Selain itu,ST menyayangkan sikap D yang selama ini merekrut banyak CPNS dan semuanya dikenakan biaya administrasi hingga puluhan juta,tapi lewat jalur orang lain bukan hanya dia,ironisnya D mengaku tidak pernah terima angsuran dari ST yang dititipkan orang suruhanya tersebut.

“ D cuma titip 16 orang sebagai CPNS pada saya,tapi uang DP-nya sudah saya kembalikan dengan cara mengngsur,jika ada korban lain yang dititipkan pada jalur lain itu bukan tanggung jawab saya,karena selama ini D merekrut banyak orang dengan iming-iming masuk CPNS tanpa sepengetahuan saya.Terakhir saya dengar D korbanya banyak”

Menanggapi hal ini Kepala BKPSDM Lamongan Sodikin menyatakan belum terima laporan dengan bukti yang valid terkait penipuan CPNS ini,pasalnya tidak ada perekrutan CPNS dengan cara seperti itu,singkatnya.

Hingga berita ini diunggah Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Lamongan Munif belum dapat dimintai konfirmasinya,dihubungi melalui telephone selulernya juga tidak merespons.(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *