foto : tangkapan layar youtube kompas tv (sambutan presiden prabowo subianto)
finews, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto membuka sejarah baru dalam perkoperasian Indonesia. Tidak tanggung-tanggung dengan meluncurkan Kelembagaan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Bentangan, Kedelai, Jawa Tengah hari ini, Senin (21/7).
Menko bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih mengatakan, secara hukum, sudah terbentuk sebanyak 80.081 unit Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih.
“Hari ini, Presiden Republik Indonesia membuat sejarah baru bagi perjalanan bangsa Indonesia. Kita tidak hanya memperingati Hari Koperasi yang ke-78 bersama Dekopin, tetapi hari ini kita melahirkan wajah baru koperasi Indonesia. Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih,” ucapnya.
Pembentukan Koperasi Merah Putih ini, kata Zulhas, diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan di Tanah Air. Semoga bisa memangkas rantai pasok distribusi, serta menghapus peran tengkulak dan rentenir.
Koperasi Merah Putih, ucapnya, merupakan lembaga ekonomi rakyat yang akan jadi bagian penguatan ekosistem pertanian berkelanjutan. Merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk memberdayakan petani di Tanah Air. Termasuk dari efek tekanan situasi global yang penuh ketidakpastian.
“Koperasi Desa-Kelurahan Merah Putih, Koperasi tidak hanya menjadi wadah produksi dan distribusi, tapi juga untuk memotong rantai pasok, memberantas tengkulak dan rentenir, pemberdayaan, sekali lagi pemberdayaan, petani, nelayan, serta pelaku ekonomi desa dengan prinsip gotong royong dan kekeluargaan, ekonomi kerakyatan yang berkali-kali disampaikan oleh Bapak Presiden,” kata Zulhas.
“Kami menyadari dalam membangun kedaulatan ekonomi desa, kita tidak memilih cara yang mudah, karena berkali-kali koperasi dianggap oleh publik tidak berhasil. Tetapi kita memilih cara yang benar. Cara yang benar berarti memperkuat bidang usahanya terlebih dahulu, atau bisnis model,” tambahnya.
Karena itulah, sambungnya, Presiden Prabowo juga membentuk Satuan Tugas yang tersebar dari pusat hingga ke daerah-daerah, untuk mengawal pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih. Demi memastikan rakyat di desa tidak berjalan sendiri, tetapi ditemani, difasilitasi, dan dipastikan keberhasilannya.
“Kami memulai dengan memanfaatkan aset yang sudah ada, seperti balai desa, gedung sekolah yang tidak terpakai setiap desa, aset pemerintah lainnya, dan semua potensi lokal yang selama ini tersebar. Kita integrasikan dan kita gerakkan bersama-sama,” beber Zulhas.
“Dengan pendekatan ini, Alhamdulillah Bapak Presiden, dalam waktu kurang dari 2 bulan, telah terbentuk lebih dari 80.081 kooperasi desa kelurahan merah putih. Secara sah, secara hukum. Dan 108 di antaranya siap beroperasi. Nanti mereka ingin berdialog dengan Bapak,” tambahnya.
Zulhas menegaskan, 108 Koperasi Merah Putih yang sudah beroperasi merupakan langkah awal.
“Target kita selanjutnya adalah memastikan selama tiga bulan ke depan, seluruh Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih telah beroperasi di desa dan kelurahan masing-masing. Kami percaya dalam 3-4 tahun ke depan, bersama program menggulung Bapak Presiden lainnya, akan tumbuh sentra-sentra ekonomi baru di desa,” kata Zulhas.
“Akan muncul unit-unit usaha produktif rakyat, sehingga kualitas hidup potensi warga desa akan berkembang jauh lebih cepat. Target sudah kami lampaui, Bapak Presiden. Terima kasih para Wamen (Wakil Menteri),” sebutnya.
Dan, imbuh dia, hal itu sudah mulai terjadi. Gerakannya sudah dimulai dari bawah.
“Bukan akan berjalan, tapi sudah berjalan. Dengan ini kami pastikan, 80.081 kelembagaan koperasi berdiri tegak. 108 mock-up koperasi percontohan siap menampilkan wajah koperasi hari ini dan masa depan. Dan, 1 juta pengelola siap mendampingi rakyat desa bangun Koperasi Desa Indonesia Jaya,” ujarnya.
“Selanjutnya, kami mohon arahan sekaligus perkenpan Bapak Presiden untuk meresmikan Kelembagaan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih ini,” pungkas Zulhas. (*)
#CNBC Indonesia