foto : upacara adat, diambil dari kompas.com
finews, – Indonesia kaya akan adat, tradisi dan budaya. Dalam penerapan adat dan tradisi serta budaya tersebut tidak hanya berlaku untuk kelompok ataupun suatu wilayah, melainkan juga terhadap pribadi seseorang.
Barangkali kita tidak percaya dan perasa lucu apabila potong rambut juga masuk dalam suatu tradisi dan di tentukan oleh adat kebiasaan.
Sebut saja suku Tengger, suku yang berdiam di wilayah gunung Bromo ini memiliki adat potong rambut khusus terhadap anak laki-laki. Tradisi ini lazim dikenal oleh adat setempat dengan nama “Potong Kuncung” atau ” Tugel Kuncung”. Tradisi adat ini menurut kalangan Suku Tengger, setiap bayi laki-laki yang baru lahir, ujung rambut di tengkuknya tak boleh dipotong, boleh dipotong tetapi harus dengan upacara khusus.
Segala hal berkaitan dengan adat ini pastilah mengandung suatu tujuan dan pengharapan. Seperti artikel dari neohistori.com, Upacara Tugel Kuncung dipercaya membuang sial, agar anak terhindar dari malapetaka dan selalu beruntung. Saat upacara, keluarga menyediakan gedang ayu sebagai simbol semangat, kemauan, dan harapan.
Petra atau simbol leluhur yang gaib, biasanya berbentuk boneka dari pakaian, juga digunakan. Rambut yang dipotong dimasukkan ke dalam buah kelapa bersama piranti lain. Anak kemudian diberi pilihan uang atau bibit kentang, untuk mengolah sawah.
Upacara ini juga berfungsi menjaga tanah adat Tengger yang tidak boleh diperjualbelikan kepada orang luar. Setiap anak disiapkan menjadi petani untuk menjaga lahan dan pekerjaan bertani. (*)