Nyadran Sawuran di Desa Tondomulo Bojonegoro

Etnik177 Views

foto : tokoh di desa tondomulo bojonegoro

finews, Bojonegoro – Nyadran Sawuran merupakan rangkaian acara Sedekah Bumi yang dilakukan oleh warga desa Tondomulo kecamatan Kedungadem – Bojonegoro di Jawa Timur.

Sedekah Bumi dilakukan sebagai ungkapan terimakasih kepada Tuhan Yang Esa,atas limpahan rezeki yang dihasilkan dari meng-olah bumi.

Diketahui warga desa Tondomulo mayoritas warga adalah petani termasuk berternak.Sedekah Bumi ini dilakukan setiap tahun yang ditepatkan pada hari Rabo Pon pada bulan Selo penanggalan jawa.

Perayaan Nyadran tahun ini bertepatan dengan hari Rabu tanggal 21 bulan Mei 2025.

Sedekah Bumi yang sudah dilakukan sejak lama ini kemarin dimulai pada jam 10 pagi dengan mengarak gunungan yang berisi berbagai hasil bumi warga setempat.

Gunungan tersebut diarak dari rumah kepala desa menuju Punden yang berada di dusun Jantok.Dalam arak-arakan ini pula diikuti oleh perwakilan dinas Pariwisata,Camat,anggota Polsek ,dan anggota Koramil Kedungadem

Tradisi Sawuran dimulai sejak berdirinya desa Tondomulo.Sawuran yaitu menyawurkan /melemparkan nasi putih yang mirip bulatan bola sebesar genggaman tangan

Punden bisa disebut petilasan.Keberadaanya dianggap sakral oleh masyarakat.Punden ini berkaitan dengan tokoh yang disebut Mbah Kobot.

Mbah Kobot merupakan sesepuh yang berjasa membuka cakrawala berpikir bagi warga desa Tondomulo.

Mbah Kobot bagi warga desa Tondomulo merupakan ulama pertama yang mensyiarkan agama Islam. Nama asli Mbah Kobot adalah Syeikh Maulana Malik Ibrahim,kata Noto,sesepuh desa setempat

Syeikh Maulana Malik Ibrahim inilah yang membuka hutan belantara di desa ini.Memiliki 2 putra satu ahli dalam bidang seni budaya satunya ahli di bidang pertanian.(erka)