foto : Keris Jawa gagrak solo
finews, Tulungagung – Keris adalah salah satu warisan leluhur yang masih tersisa sampai saat ini. Keris, sebagai senjata tradisional dan benda budaya, memiliki estetika yang luar biasa, juga memiliki berbagai ragam bentuk dan jenis. Ragam keris ini dapat dibedakan berdasarkan bentuk bilah (dhapur), jumlah luk (kelokan), pamor (motif pada bilah), bahan, dan juga warangka (sarung).
Ragam Keris Berdasarkan Bentuk Bilah (Dhapur):
Keris Lurus: Contohnya adalah Keris Brojol, yang memiliki bentuk lurus dan cembung pada bagian tengah hingga pucuk.
Keris Luk: Keris dengan bilah berkelok-kelok, dibedakan berdasarkan jumlah luk (kelokan), misalnya Luk 3, Luk 5, Luk 7, dan seterusnya.
Contoh dhapur keris: Jalak, Jangkung, Pendhawa, Sempana/Sumpana.
Ragam Keris Berdasarkan Pamor:
Pamor adalah motif pada bilah keris yang terbentuk dari campuran dua jenis besi yang berbeda.
Pamor dapat memberikan kekuatan magis dan filosofis pada keris.
Contoh pamor: Mlaku, Miring.
Ragam Keris Berdasarkan Warangka (Sarung):
Warangka Ladrang:
Digunakan untuk upacara resmi, memiliki bentuk yang lebih mewah dan detail.
Warangka Gayaman:
Lebih sederhana, cocok untuk penggunaan sehari-hari atau dalam pertempuran.
Ragam Keris Lainnya:
Keris Patrem: Keris berukuran lebih kecil.
Keris Madura: Keris yang berasal dari daerah Madura.
Keris Bali: Keris yang berasal dari daerah Bali.
Pentingnya Memahami Ragam Keris:
Memahami ragam keris tidak hanya penting untuk kolektor atau penggemar keris, tetapi juga untuk memahami nilai budaya dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Setiap ragam keris memiliki makna dan filosofi tersendiri yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat Jawa dan Nusantara pada umumnya. (lukman)
#AI dan sumber lainnya
