foto : tutorial masak air rebusan dengan benar
finews, Kota Blitar – Dinas Kesehatan Kota Blitar mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam mengkonsumsi air sumur. Karena, hasil pemantauan dan pengujian laboratorium menunjukkan bahwa sekitar 70% sampel air sumur warga di Kota Blitar masih tercemar bakteri Escherichia coli atau E-Coli.
Hal ini disampaikan Yuniana, Pengolah Data dan Informasi Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Blitar (17/07/2025). Pihaknya menjelaskan bahwa air sumur tetap bisa digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti mandi dan mencuci. Namun untuk kebutuhan konsumsi, air sumur harus direbus hingga mendidih agar aman dikonsumsi.
“Masyarakat tidak perlu panik karena air sumur tetap bisa dikonsumsi asal diolah dengan benar yakni direbus hingga mendidih apabila hendak diminum atau digunakan untuk memasak,” ungkap Yuniana.
Yunia menegaskan bahwa air sumur yang tidak direbus dengan benar dapat memicu gangguan pencernaan seperti diare. Selain itu, penyimpanan air minum juga harus diperhatikan. Masyarakat harus menggunakan wadah tertutup agar tidak terkontaminasi serangga atau lalat.
“Program edukasi dan monitoring akan terus rutin kami galakkan, bekerja sama dengan RT, RW hingga kader kesehatan di kelurahan, untuk terus mengingatkan masyarakat terkait bagaimana menjaga kualitas air sumur yang baik,” jelasnya.
Yuniana menambahkan, salah satu faktor pencemaran E-Coli pada air sumur disebabkan oleh keberadaan septic tank yang terlalu dekat dengan sumur, serta minimnya rutinitas penyedotan tinja (sedoti) oleh warga, yang seharusnya dilakukan setiap 3–5 tahun sekali. (lukman)
#prokopimkotablitar.go
