foto : pemberdayaan kemitraan masyarakat .
finews,- Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk ” Peningkatan Pemahaman Pengasuhan digital untuk ibu-ibu Fatayat dalam mengontrol media digital pada anak di kecamatan Plumpang, kabupaten Tuban, Jawa Timur sukses dilaksanakan di Mushola TPQ AL-Kikhlas, desa Bandung Rowo. Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu anggota Fatayat NU yang antusias mengikuti pelatihan guna meningkatkan pemahaman mereka mengenai pengasuhan digital yang tepat bagi anak-anak di tengah perkembangan teknologi yang pesat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh tim pengabdi yang dipimpin oleh Roudlotun Ni’mah, M.Si, dosen Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (UNUGIRI). Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNUGIRI, yang mendanai program ini sebagai bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Muhammad Nurdin, M.Pd.I, yang bertindak sebagai narasumber, memberikan materi seputar pengasuhan digital dan cara orang tua, khususnya ibu-ibu, mengontrol penggunaan media digital oleh anak-anak agar tetap aman dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan mereka.
Muhammad Nurdin menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi orang tua dalam pengasuhan di dunia digital dan bagaimana cara memberikan batasan serta pemahaman yang baik kepada anak-anak terkait media digital.
“Sebagai orang tua, kita perlu lebih aktif mengawasi penggunaan teknologi oleh anak-anak. Pengasuhan digital bukan hanya tentang membatasi waktu layar, tetapi juga mengarahkan anak untuk menggunakan media digital secara produktif dan mendidik,” ungkap Muhammad Nurdin dalam sesi materi.
Roudlotun Ni’mah, M.Si, Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, berharap kegiatan ini dapat memberi wawasan kepada ibu-ibu Fatayat dalam mempersiapkan anak-anak mereka untuk menghadapi dunia digital secara bijak. “Kami ingin ibu-ibu di desa Bandung Rowo memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengontrol penggunaan media digital, agar anak-anak mereka tumbuh dengan aman di era teknologi yang terus berkembang,” ujarnya.
Ibu-ibu peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan ini, terutama dalam sesi tanya jawab dan diskusi yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman serta bertanya mengenai tantangan yang mereka hadapi dalam mengontrol penggunaan gadget anak-anak. Salah satu ibu peserta, Ibu Siti Aminah, mengatakan, “Program ini sangat bermanfaat. Saya mendapatkan banyak informasi yang bisa diterapkan dalam mengontrol penggunaan teknologi oleh anak-anak di rumah.”

Program ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Bandung Rowo dan masyarakat setempat, yang menyambut baik adanya upaya edukasi tentang pengasuhan digital. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di kabupaten Tuban untuk membangun kesadaran dan keterampilan orang tua dalam pengasuhan digital yang lebih baik.
Dengan suksesnya kegiatan ini, para ibu-ibu Fatayat di desa Bandung Rowo diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengasuhan digital yang bijak dan aman bagi anak-anak mereka, serta menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak di era digital.(erka)