foto : kepala bidang kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan DPKP tulungagung, ersthanty novelita
finews, Tulungagung – Kepedulian pemerintah kabupaten Tulungagung terhadap konsumen hewan ternak sangatlah mendalam, hal ini terbukti menjelang Hari Raya Kurban, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) memberikan pengawasan terhadap keberadaan dan kondisi ternak yang di jadikan hewan kurban dengan sangat detail. Pengawasan ini dilakukan sedari tiga bulan menjelang Idul Adha.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Mulyanto, S.Pt, MM., melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan (Kesmavet dan Kesrawan) DPKP Tulungagung, Ir. Eersthanty Novelita, MP mengatakan bahwa pengawasan terhadap hewan ternak untuk kurban dilakukan sudah tiga bulan yang lalu menjelang Hari Raya Idul Adha.
”Ini kami lakukan sejak dini dengan tujuan untuk memastikan hewan yang disembelih nantinya dalam keadaan sehat, memenuhi syarat secara syariat, dan menghasilkan daging yang aman, sehat, utuh, dan halal, ” jelas Tanti.
Masih Tanty melanjutkan, bahwa untuk memastikan daging nantinya aman dikonsumsi bagi masyarakat, maka dilakukan pengawasan sebelum disembelih maupun setelah disembelih.
“Jadi kalau ante-mortem itu pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih, layak atau tidak disembelih, cacat atau tidak, sedangkan postmortem adalah pemeriksaan terdiri atas : karkas, jeroan baik itu hati, limpa, paru itu layak dikonsumsi atau tidak,” lanjutnya.
Selain itu dia menjelaskan, selama pemeriksaan masih ditemukan cacing pita pada hewan ternak namun masih dalam tahap kewajaran itu masih dapat ditolelir.
“Sangat menggembirakan, selama pemeriksaan kemarin dilapangan, hasilnya positif, artinya tidak ada yang istilahnya sampai dimusnahkan, masih bisa ditoleransi. Jadi cukup dibuang bagian yang ada cacingnya,” jelasnya.
Selama pemantauan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung tidak menemukan hewan kurban yang bermasalah mengenai kesehatan.
“Dari laporan tim dilapangan tidak ada penemuan kejadian yang parah, karena mungkin peternak sendiri sudah mengerti dan bisa memilih bagaimana hewan kurban yang sehat,” ujar Tanty.
Tanty berharap pada pelaksanaan Idul Adha tahun depan para peternak bisa memelihara hewan ternak yang sehat untuk bisa dikonsumsi masyarakat Tulungagung.
“Peternak diharapkan setelah kembali beraktifitas memelihara dan memilih hewan ternak yang sehat. Kemudian daging-daging kurban maksimal 5 jam harus di salurkan dan kemasan harus higienis untuk menjaga masyarakat Tulungagung agar tetap sehat,” tutupnya. (lukman)