Sumatera Selatan Motor Ketahanan Pangan Nasional

Nasional86 Views

foto: saan mustopa pada kunker ke kantor gubernur sumatera selatan, rabu (15/10/2025)/ist

 

finews, Palembang – Sumatera Selatan, kini masuk dalam lima besar produsen pangan nasional, sejajar dengan provinsi-provinsi unggulan seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

Hal itu ditegaskan oleh Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, saat menghadiri Kunjungan Kerja Gabungan DPR RI ke Kantor Gubernur Sumatera Selatan, di Palembang, Rabu (15/10) lalu. Menurutnya, Sumsel memiliki peran strategis dalam menopang kebutuhan pangan nasional dan berpotensi menjadi contoh sukses pembangunan sektor pertanian berkelanjutan di Indonesia.

“Sumatera Selatan menempati posisi penting dalam struktur pangan nasional. Produktivitasnya terus meningkat, dan kontribusinya luar biasa besar terhadap kebutuhan pangan Indonesia,” ujar Saan Mustopa.

Berdasarkan data terbaru, luas lahan pertanian di Sumsel meningkat signifikan, dari sekitar 400 ribu hektare menjadi lebih dari 560 ribu hektare, dengan produktivitas padi yang naik dari 5,6 ton menjadi 6 ton per hektare. Capaian tersebut disebut Saan sebagai bukti nyata kerja keras pemerintah daerah, petani, dan seluruh pihak di lapangan.

“Sumsel punya daya dorong kuat dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ini fondasi penting untuk menuju swasembada dan lumbung pangan dunia,” tambahnya.

Saan juga menegaskan bahwa target swasembada pangan nasional pada tahun 2027, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, bukanlah akhir dari perjuangan. Menurutnya, visi besar yang ingin dicapai adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, negara yang tidak hanya mandiri, tetapi juga mampu mengekspor pangan untuk memenuhi kebutuhan global.

“Presiden Prabowo menekankan, Indonesia tidak cukup hanya swasembada. Kita harus jadi pemasok pangan dunia. DPR akan mengawal komitmen besar ini sepenuhnya,” tegas politisi Partai NasDem itu.

Selain mengapresiasi kemajuan Sumsel, Saan juga memberi catatan penting soal ancaman penyusutan lahan pertanian akibat alih fungsi menjadi kawasan industri dan perumahan, seperti yang banyak terjadi di Pulau Jawa. Ia menilai perlu adanya integrasi kebijakan lintas kementerian untuk memastikan perlindungan lahan pertanian berjalan konsisten.

Tak hanya itu, Saan juga menyoroti perbaikan infrastruktur pertanian, terutama irigasi dan sistem distribusi pupuk, sebagai faktor kunci menjaga produktivitas petani.

“Irigasi adalah jantung pertanian. Tanpa air dan pupuk yang terjamin, mustahil petani bisa bertahan,” ujarnya.

Saan memastikan bahwa DPR RI akan terus mengawal program pangan nasional hingga ke daerah, dengan mengedepankan kerja sama lintas lembaga dan lintas fraksi.

“Tidak ada lagi sekat politik untuk urusan pangan. Semua sepakat: Sumatera Selatan sudah memberi contoh nyata bagaimana membangun kekuatan pangan bangsa,” tandasnya.(*)

*koran-jakarta.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *