foto : michelle rebecca bersama pembina
finews, Magetan – Meski diawal sempat tidak optimis,namun Michelle Rebecca murid SMAN 1 Magetan berhasil membawa pulang kemenangan.
Michelle Rebecca,dinobatkan juara 6 Besar pada Lomba Kompetensi Siswa SMK ,sebuah ajang bergengsi tingkat propinsi – Jawa Timur
Berpakaian layaknya seorang sekretaris kantor, mengenakan stelan dan rok, Michelle harus berhadapan dengan soal ujian di laptop di atas meja yang berada di ruang ujian selama berjam-jam,setelahnya sudah menunggu ujian praktik antara lain dia harus menerima telepon, mengelola rapat, dan melayani para tamu sebagai bentuk tes nyata.
Dukungan Guru dan Sekolah
Sempat hampir menyerah dalam perjuangannya dan memilih untuk pasrah karena Michelle sudah merasa yakin bahwa peluang untuk menang sangat kecil, tapi begitu ingat kata-kata dari guru bahasa Inggrisnya, Eko Adri Wahyudiono, dia jadi semangat untuk belajar lagi.Eko gurunya pernah mengatakan, “Kamu harus memegang prinsip Vini, Vidi, Vici”, yang memiliki arti “Saya datang, saya melihat, dan saya menang”.
Mengingat bahwa kesempatan tidak datang dua kali. Michelle menjadi tertantang untuk mengikuti lomba bergengsi tersebut. Bidang lomba yang ditawarkan adalah Bilingual Secretary (sekretaris bilingual), yang mana bidang ini terdapat di jurusan perkantoran jika di SMK
Beruntung seminggu sebelumnya pihak sekolah kembali melakukan bimbingan yang dibantu oleh Erni, salah satu guru SMK. Hingga akhirnya tibalah hari itu di mana event lomba dilaksanakan
Selama persiapan Michelle hanya menerima materi dan dihimbau untuk terus berlatih mengetik 10 jari menggunakan aplikasi Typing Master.Ia harus belajar secara otodidak ,saat itu banyak hari libur sekolah lantaran bulan Ramdhan.
Tidak mudah bagi Michelle, sebab dirinya sari SMA mengingat pesaingnya sebagian besar dari SMK yang sudah mendapatkan materi sejak awal mereka masuk sekolah.Sedangkan Michelle memiliki waktu sekitar satu bulan untuk persiapan dan matrikulasi materi.
Dia tidak mengkhawatirkan kemampuan berbahasa inggris
yang dianggapnya merupakan kompetensi lisan dan tulis.Sebab baginya sudah terbiasa sejak mula.
Tatapan Pesimis Panitia
Kompetisipun dimulai,saat regristrasi sejumlah panitia menampakan wajah terkejut.Sebab diketahui ia pelajar dari SMA bakal mengikuti perlombaan materi murid SMK.
Hal yang sama peserta lomba lainnya, mereka langsung kaget dan bertanya-tanya bagaimana anak SMA bisa mengikuti lomba keterampilan murid khusus SMK.
Begitu pengumuman lomba akan diumumkan satu hari setelahnya proses seleksi ujian teori dan praktik, kabar baik itu pun tiba. Michelle berhasil masuk ke peringkat 6 besar dari 57 peserta. Para guru dan temannya turut bangga dan merayakannya karena telah berhasil mengharumkan nama SMA Negeri 1 Magetan
Diketahui mulai tahun 2025, Puspresnas mengumumkan bahwa Lomba Kompetensi Siswa (LKS) dapat diikuti oleh siswa-siswi SMA/sederajat. Begitupun sebaliknya, bidang lomba yang biasanya hanya boleh diikuti oleh murid SMK kini terbuka untuk murid jenjang SMA juga.
Seperti namanya, LKS merupakan lomba yang menguji kompetensi siswa yang biasanya dikhususkan untuk siswa-siswi SMK. Namun sebagai siswi SMA 1 Magetan, Michelle Rebecca tidak menyangka bahwa dia bisa terpilih untuk mengikuti Lomba Kompetensi Siswa di tingkat Provinsi Jawa Timur dan harus bersaing dengan anak SMK.
Kompetensi yang diuji di antaranya adalah: mengetik menggunakan 10 jari, menguasai Word dan Excel, mampu membuat dan mengirim surat digital, membuat dan mengelola arsip, mengelola rapat, menerima tamu.Semua dilakukan dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Michelle merasa bersyukur meskipun belum berhasil mendapatkan juara utama, tapi dia sudah berhasil membuka peluang keberhasilan untuk peserta jenjang SMA dalam lomba LKS Provinsi tersebut. Dia tidak merasa menyesal telah membuang waktu untuk mengikuti lomba yang bukan bidangnya, bahkan mengaku telah mendapatkan banyak ilmu baru itu sangat penting di dunia pekerjaan kelak. (tok)
*kabarmagetan,ed
