Apoteker RSUD Bojonegoro: Jangan Salah Konsumsi Obat Antibiotik, Ada Alternatif Antibiotik Alami

Serba-serbi186 Views

foto : tim apoteker rsud bojonegoro

finews, Bojonegoro – Penggunaan obat antibiotik, pada prinsipnya tidak salah. Namun terkadang cara menggunakanya yang kurang tepat. Edukasi penggunaan antibiotik ini dikupas tuntas dalam talkshow SAPA! Malowopati FM Rabu (21/5/2025).

Talkhsow yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika bersama RSUD Sosodoro Djatikoesoemo ini mengambil tema “Bijak Menggunakan Antibiotika”. Dengan dipandu penyiar Lia Yunita, talkshow menghadirkan Sabilah Sabil Noer, S.Farm, seorang apoteker RSUD Sosodoro Djatikoesoemo.

Menurut Sabil, antibiotik adalah obat yang menghambat pertumbuhan atau perkembangbiakan bakteri penyebab infeksi. Antibiotik memiliki banyak jenis sesuai dengan kebutuhan pasien.

“Yang perlu kita tekankan di sini adalah bagaimana cara menggunakan antibiotik dengan benar. Karena bisa jadi penggunaan obat antara satu pasien dengan yang lainnya berbeda,” tuturnya.

Sebelum mengonsumsi obat antibiotik, lanjut dia, sebaiknya perlu ada diagnosa dari tenaga medis mengenai gejala klinis atau keluhan yang diderita. Pada kondisi tertentu, perlu juga adanya tes laboratorium seperti pemeriksaan darah lengkap atau pemeriksaan dahak.

Setelah mendapat diagnosis dari tenaga medis, pasien akan diberikan obat antibiotik yang telah disesuaikan dengan kondisi tubuh seperti berat badan, usia, jenis infeksi, dan golongan pasien (anak-anak, lansia, ibu hamil atau menyusui).

Lebih lanjut Sabil menjelaskan bahwa obat antibotik yang telah diresepkan harus dikonsumsi sampai habis karena akan berdampak pada indeks terapi atau efek terapi obat yang diperoleh agar berjalan maksimal. Sehingga bisa menyembuhkan infeksi dalam sekian waktu.

“Apabila tidak dikonsumsi sampai habis, infeksi yang diderita akan seolah-olah sembuh. Padahal bakterinya sedang tertidur atau tidak aktif. Jadi ketika imun kita menurun, bakteri tersebut akan lebih mudah untuk muncul kembali. Lebih parahnya bisa jadi kebal obat,” imbuhnya.

Pada kasus infeksi ringan, pasien bisa menggunakan antibiotik alami seperti jahe dan kunyit. Namun, jika infeksi sudah meningkat atau sudah termasuk infeksi spesifik seperti TBC perlu adanya antibiotik kimia dan obat tertentu.

Sabil juga berpesan kepada masyarakat untuk memastikan obat yang diperoleh. “Pastikan untuk memahami identitas obat, dosis, takaran, dan interval waktu minum,” tutupnya. (*) (Bojonegorokab.go.id)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *