foto : kantor balaidesa tanjungsari
finews, Tulungagung – Polemik proyek tempat wisata yang mangkrak di desa Tanjungsari, kecamatan Boyolangu -Tulungagung terus menjadi sorotan. Proyek yang menggunakan dana desa tersebut kini tengah dalam proses penyidikan oleh Polres Tulungagung.
Kanit Tipidkor Polres Tulungagung mengatakan, pihaknya masih melakukan penanganan lebih lanjut terkait kasus tersebut. “Masih dalam proses penyelidikan. Kami terus mendalami bukti dan keterangan yang ada,” ujarnya singkat.
Kasus ini menuai perhatian luas dari masyarakat. Warga setempat mulai ramai memperbincangkan kejanggalan-kejanggalan yang terjadi pada masa kepemimpinan kepala desa sebelumnya.
Kejanggalan lainya salah satu warga ZR, mengatakan bahwa semasa pandemi COVID-19, tidak terlihat adanya pembangunan sarana dan prasarana, padahal anggaran dari pemerintah seharusnya tersedia.
“Pak Kades dulu jarang ngantor. Bahkan stempel desa yang pegang Carik. Ini rawan penyalahgunaan wewenang,” ungkap AR kepada wartawan. Ia juga menyoroti kondisi bendahara desa yang sering sakit dan jarang hadir, sehingga tugas-tugas administrasi tidak berjalan optimal.
Masalah lain yang menjadi sorotan warga adalah rangkap jabatan di struktur perangkat desa. Beberapa perangkat disebut tidak aktif menjalankan tugas, namun hingga kini belum ada proses penjaringan untuk menggantinya. Hal ini telah berlangsung cukup lama tanpa kejelasan.
Keluhan juga datang dari kalangan pemuda terkait minimnya dukungan terhadap Karang Taruna. “Kami nyaris tidak pernah mendapat bantuan dana desa. Kegiatan pemuda terbengkalai,” ungkap sejumlah anggota Karang Taruna Tanjungsari.
Masyarakat berharap aparat penegak hukum (APH) dan instansi terkait dapat menuntaskan kasus ini secara transparan dan adil. Warga juga menggantungkan harapan pada kepemimpinan kepala desa yang baru untuk membawa perubahan positif bagi kemajuan dan kesejahteraan desa Tanjungsari ke depan.(oky)
