foto : gerabah Pacitan/istimewa
finews,Pacitan – Festival Gerabah digelar di desa Purwoasri, kecamatan Kebonagung, Pacitan .Gelaran ke 2 festival ini bertajuk “Festival Gerabah Lempung Agung 2024” pada Sabtu dan Minggu, 12-13 Oktober 2024. Acara ini akan memadukan tradisi dan kreativitas lokal dalam sebuah perayaan yang dijamin meriah dan penuh keunikan.
Sepanjang jalan desa, dari dusun Purwosari menuju dusun Gunung Cilik, lebih kurang 500 meter, akan dihiasi dengan aneka gerabah, menciptakan suasana khas Kampung Gerabah. Tidak hanya itu, panggung utama pun akan dihias dengan berbagai kundi, memperlihatkan keindahan produk khas desa ini.
Salah satu daya tarik utama adalah prosesi sakral arak-arakan lempung, yang diiringi oleh gamelan unik dari gerabah, dimainkan oleh warga setempat. “Prosesi ini menggambarkan bagaimana proses pembuatan gerabah hingga menjadi bentuk yang sempurna,” jelas Hari Setyo Nugroho ketua panitia.
Festival ini merupakan penyelenggaraan kedua, setelah tahun lalu diadakan dengan nama “Festival Gerabah Kundi Merdeka”. Kali ini, cakupannya lebih luas, mencakup seluruh desa Purwoasri.
Festival ini juga menghadirkan lomba kreasi sambal nusantara, yang menampilkan ikon produk unggulan desa berupa lemperan dan munthu, hasil karya tangan 70 warga dari dua dusun.
Diantaranya, lomba kreasi sambal nusantara, dengan menampilkan ikon produk unggulan desa berupa lemperan dan munthu atau populer disebut cobek dan ulekan.
“Kegiatannya berupa workshop membuat gerabah, melukis gerabah, fashion show, panggung tembikar atau hiburan. Ada juga penampilan drum band dan musik ronthek,” kata Hari Setyo Nugroho.
Menariknya, pada tahun ini akan disajikan prosesi sakral arak-arakan lempung dari tempat mencari bahan dasar hingga venue utama. Musik gamelan unik yang dihasilkan dari produk gerabah akan menambah kemeriahan festival gerabah.
“Prosesi ini menggambarkan bagaimana proses awal pembuatan gerabah hingga menjadi bentuk yang sempurna,” jelas Hari.
Diketahui desa Purwoasri, Kebonagung sejak tahun 1959 merupakan sentra gerabah di kabupaten Pacitan.Produksi utama merupakan peralatan dapur dan pot bunga,guci dengan berbagai motif.
Era 2009 terbentuklah kelompok “Maju Asri ” yang kini anggotanya lebih kurang 40 orang ibu – ibu perajin
Industri kerajinan gerabah di desa Purwoasri ini merupakan industri yang melakukan kegiatan produksi sepanjang musim, namun mengalami penurunan produksi pada musim penghujan. Industri ini mengalami perkembangan sejak direkomendasikan menjadi Desa Wisata pada tahun 2000 dengan mulai memproduksi gerabah seni.
Pasar gerabah seni yang sudah tergarap dengan baik adalah Surabaya, Malang, Ponorogo dan Jakarta. Sedangkan produk souvenir pemesanan yang baling banyak adalah dari luar pulau Jawa.(candra)