foto: google
finews,Jakarta – Bank Dunia mengingatkan produksi pangan , khususnya beras, menghadapi banyak tantangan di masa depan dan berpotensi tidak dapat membantu mengatasi kelaparan.
Country Director Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Asia Timur dan Pasifik Carolyn Turk mengatakan, dalam satu dekade terakhir, produksi beras cukup untuk mendukung ketahanan pangan dan mengurangi masalah kelaparan. Namun ke depan, produksi pangan akan mengalami tantangan dan kemampuan mengatasi kelaparan akan menyusut, kata Carolyn Turk pada Indonesia International Rice Conference, Kamis (19/9).
Turk mengungkapkan produksi beras melambat dalam beberapa tahun terakhir dan berpotensi mengancam ketahanan pangan, termasuk Indonesia. Belum lagi, isu perubahan iklim dan kebijakan di bidang pertanian yang tidak tepat menyebabkan dampak perlambatan produksi padi semakin terasa.
Terlebih lagi, hasil produksi padi Indonesia per hektarnya masih kalah dibandingkan negara lain di kawasan Asean, jelasnya
Untuk itu, Bank Dunia menyarankan agar Indonesia dapat melakukan terobosan-terobosan inovatif di bidang pertanian agar produksi lebih maksimal, namun lebih ramah lingkungan. “Kita membutuhkan cara bertani yang tidak memerlukan banyak air dan pupuk, sehingga hasilnya bisa maksimal,” ujarnya.
Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog ,Sonya Mamoriska Harahap menambahkan, selain perubahan iklim, tantangan lain terhadap ketahanan pangan muncul akibat gangguan ekonomi dan ketegangan geopolitik sehingga mempersulit lanskap produksi dan distribusi beras.
“Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekedar bertahan hidup, namun berarti mampu bertahan di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang dapat menopang produksi beras dalam menghadapi tantangan global tersebut.” kata Sonya.
Oleh karena itu, pertanian dan distribusi padi dengan metode tradisional mungkin tidak lagi memadai dalam menghadapi ancaman yang semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan. “Solusi inovatif yang dapat menjaga produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini,” ujarnya.(*)
*artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judul “bank dunia mengingatkan indonesia berpotensi menghadapi masalah ketahanan pangan”.