NasDem Desak Oknum Yang Terlibat Jual Beli Dapur MBG Harus Dihukum Berat

Nasional167 Views

finews,Jakarta – Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menegaskan, siapapun yang terlibat dalam dugaan penunjukkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPB) alias dapur makan bergizi gratis (MBG), harus dihukum berat.

“Untuk peringatan juga bagi oknum-oknum yang memperjualbelikan dapur umum, jika terbukti, langsung diproses dan hukum seberat beratnya,” tegas Irma kepada di Jakarta, Sabtu (8/3).

Ia menilai, sudah benar bila Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk mengecek dugaan tindak pidana korupsi di program MBG. Baik dari sisi tata kelola dapur umum hingga dugaan pengurangan dana MBG, dari 10 ribu menjadi 8 ribu per porsi.

“Tentu akan baik bagi program ini, jika KPK turun tangan. Setidaknya memberikan peringatan bagi oknum-oknum yang akan mengkorup program untuk kepentingan anak bangsa ini,” tandasnya.

Sebelumnya,KPK mengendus adanya permainan dalam penunjukan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPB) alias dapur makan bergizi gratis (MBG).

Hal itu disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto, merespons keresahan publik soal dugaan perbedaan perlakuan antara satu SPPG dengan yang lainnya. Disebut ada lokasi dapur MBG yang terkesan penunjukannya dipaksakan.

“Ada yang mendapat perlakuan khusus dalam penentuan SPPG atau pihak-pihak yang menjadi dapur, termasuk pembangunan fisiknya dan bahan bakunya,” kata Ketua KPK Setyo Budiyanto di Jakarta, dikutip Sabtu (8/3).

Menurut Setyo, lokasi yang tidak sesuai itu bisa merusak kondisi makanan saat diberikan kepada para siswa. Pemerintah diminta menindaklanjuti temuan ini. “Ini tentu menjadi perhatian untuk bisa ditertibkan,” ujar Setyo.

Selain itu, dia juga menyampaikan adanya informasi terkait dugaan pengurangan harga nilai makanan yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

“Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai 10 ribu, tetapi yang diterima hanya 8 ribu. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan,” tutur dia mengungkapkan.

“Ini baru informasi. Tapi karena kegiatannya adalah bersifat kegiatan pencegahan, maka kami sampaikan dengan harapan informasi ini bisa segera disikapi secara preventif,” kata Setyo lagi.

Setyo mengatakan temuan itu sudah disampaikan saat bertemu dengan pihak Badan Gizi Nasional (BGN) agar dapat diantisipasi. Kepala BGN Dadan Hindayana, kata Setyo, menerima secara baik info tersebut.

“Jangan sampai nanti sudah terlalu banyak, sudah semakin membesar, sudah terjadi di mana-mana, malah akhirnya menjadi sesuatu yang kontraproduktif,” ucap dia (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *