foto:tradisi larung kepala kerbau di dan bagong trenggalek, sabtu, 8 juni 2024/istimewa
finews, Trenggalek – Para petani di kelurahan Ngantru, kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggelar tradisi larung kepala kerbau di Dam Bagong kelurahan setempat, Sabtu (8/6).
Tradisi ini diawali dengan mengusung kepala kerbau dan tumpeng dari rumah sesepuh desa menuju Dam Bagong.
Saat dilempar ke Dam Bagong, kepala kerbau langsung menjadi rebutan warga.
Fatoni warga yang mendatkan kepala ker bau mengaku sangat senang mengikuti ritual ini. Meskipun air di sungai Dam Bagong cukup dalam, tetapi warga tetap antusias berebut kepala kerbau.
“Tadi sangat dalam airnya. Saya senang akhirnya mendapatkan kepala kerbau,” Kata Fatoni yang mengaku rutin mengikuti ritual ini.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, tradisi nyadran atau larung kepala kerbau ini merupakan ritual tahunan untuk mengenang jasa tokoh Trenggalek Ki Ageng Menak Sopal, yang telah membangun Dam Bagong pada masa kerajaan Majapahit. Dam Bagong memiliki fungsi yang cukup penting untuk pengairan persawahan di dua kecamatan, yakni Trenggalek dan Pogalan.
“Ritual larung kepala kerbau ini sebagai bentuk syukur kepada Tuhan, sekaligus pengharapan agar di musim kemarau ini air Dam Bagong tidak mengering,” kata Nur Arifin.
Ritual larung kepala kerbau di Dam Bagong diambil dari legenda yang diceritakan secara turun-temurun. Saat membangun dam tersebut, Ki Ageng Menak Sopal selalu mengalami kegagalan. Atas saran dari guru spiritualnya, ia diminta untuk mengorbankan seekor gajah putih untuk tumbal. Kini tumbal gajah putih diganti dengan kepala kerbau. (*)