SLB Di Pacitan Peringati Hari Disabilitas Internasional

Peristiwa704 Views

foto istimewa finews, slbn Punung dengan pentas seninya

finews, Pacitan – Tanggal 3 Desember diperingati sebagai Hari Penyandang Disabilitas Internasional. Peringatan tersebut sebagai wujud penghormatan terhadap hak-hak serta kesejahteraan penyandang disabilitas. Dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 ini mengangkat tema “Bergerak bersama Menuju Kemandirian dan Kesetaraan”, yang menekankan pentingnya peran aktif penyandang disabilitas dalam membentuk masa depan mereka sendiri. Disamping itu menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen masyarakat terhadap kesetaraan hak dan kesempatan bagi penyandang disabilitas, sehingga menjadikan penyandang disabilitas menjadi bagian dalam pembangunan nasional dan mempererat kolaborasi masyarakat dan pemerintah agar tidak ada seorangpun yang tertinggal, termasuk penyandang disabilitas.

Slogan global “Nothing About Us Without Us” menggambarkan prinsip dasar partisipasi dan representasi yang harus dimiliki penyandang disabilitas untuk mampu terlibat dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini mengajak penyandang disabilitas untuk terlibat langsung dalam mengambil keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka, dengan tujuan menciptakan kondisi yang lebih inklusif dan setara dengan yang lain di seluruh dunia.

Tema ini terinspirasi dari realita beberapa dekade terakhir yang memperlihatkan penyandang disabilitas dan organisasi mereka telah berperan penting dalam mendorong perubahan di komunitas mereka. Mereka juga berjuang untuk mendapatkan hak-hak mereka, memajukan akses universal terhadap layanan dasar, serta mengkedepankan kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.

foto : tarian khas slb ykk pacitan

Di Kabupaten Pacitan HDI tahun 2024 diperingati di lembaga masing masing, dengan memberikan kesempatan pada kemampuan dasar para penyandang disabilitas. Adapun bentuk kegiatan pada masing – masing lembaga antara lain adalah :
Untuk SLBN Ngadirojo mengadakan acara dengan Lomba menghias tumpeng bersama wali murid, SLB YKK Pacitan Pentas Seni dan Bazzar Hasil Karya Peserta didik, SLBN Punung Pentas Seni kemudian SLB Diktra Donorojo Jalan sehat bersama dengan dilanjutkan pentas seni yang menampilkan kebolehan siswanya.
Namun sebenarnya di Pacitan untuk peringatan HDI biasanya dilaksanakan 2 tahun sekali bersama dengan Pemerintah Kabupaten setempat.

foto : jalan sehat slb diktra donorejo

Indiyah selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pacitan saat disela kegiatan peringatan Hari Disabilitas, Selasa (3/10), kepada media ini mengatakan “kalau bicara soal disabilitas, saya tidak ingin ada diskriminasi. Mereka juga umat Tuhan yang harus diakui. Mereka punya potensi yang luar biasa. Apalagi sekarang ada vokasi istimewa. Mereka punya skill dan kemampuan yang luar biasa. Sehingga mereka punya hak dan kita beri kesempatan bekerja yang sama seperti lulusan SMA maupun SMK,” katanya.

Selain itu wanita asal kota marmer Tulungagung ini juga mengatakan bahwa “Peringatan ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan dukungan kepada penyandang disabilitas, serta memperjuangkan hak-hak mereka agar dapat berpartisipasi aktif dalam masyarakat, disamping itu penyandang disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dan terintegrasi dalam setiap aspek kehidupan termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kehidupan sosial,” pungkasnya.

foto : slbn Ngadirejo gelar lomba hias tumpeng

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua MKKS SLB Kabupaten Pacitan, Supriati juga menjelaskan “Hari Disabilitas Internasional 2024 merupakan hari kebahagiaan kita semua. Memberikan peluang kepada seluruh anak-anak kami penyandang disabilitas untuk memperoleh kesetaraan dalam menggali potensi dan berkarya”.

“Memiliki keterbatasan bukan berarti terbatas, memiliki 1 kekurangan tapi punya 1000 kelebihan. Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember wajib bagi kami untuk dirayakan, diperingati baik dalam bentuk sederhana maupun lebih, dengan harapan agar mereka juga merasa menjadi seorang individu yang mampu, dan bisa hidup secara mandiri,” pungkas Supriati. (can)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *