Penutupan Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara PGRI Tulungagung

Peristiwa15 Views

foto : spesial finews, penutupan diklat wawasan kebangsaan dan bela negara pada guru yang digagas oleh pgri tulungagung


‎finews, Tulungagung – Dalam rangka memberikan pembelajaran dan  meningkatkan “Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara” terhadap guru  di kabupaten Tulungagung, Cabang PGRI Tulungagung berinisiatif memberikan pendidikan dan pelatihan berkaitan hal tersebut terhadap guru yang berlangsung selama tiga hari di halaman PGRI Tulungagung, Senin sampai Rabu (16, 17 dan 18 / 6).

pelepasan tanda peserta sebagai simbol berakhir diklat


‎Tak kurang dari 130 orang  guru pengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)  digembleng dengan penuh semangat oleh anggota KODIM 0807 Tulungagung selama tiga hari, dengan dibekali materi wawasan kebangsaan, bela negara hingga  keterampilan latihan baris – berbaris dan tata upacara. Tiba pada penutupan pada Rabu (18/7), Diklat ditutup dengan upacara pelepasan tanda peserta Diklat.

‎Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Mayor Arhanud, Untung Wiyono, S T, dalam amanatnya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang sangat positif.
‎”Sedianya bapak Dandim akan datang untuk menjadi Inspektur Upacara, namun karena suatu dan lain hal beliau tidak bisa berada di tengah tengah kita, dan beliau menitipkan naskah sambutan atau amanatnya pada. Saya akan membacakan naskah amanat bapak Dandim, bahwa sebenarnya stabilitas negara ini tidak hanya tanggung jawab prajurit atau militer saja, melainkan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia,” ucapnya dengan tegas.

penghormatan kepada inspektur upacara


‎Lebih lanjut pria yang juga menjabat sebagai Kasdim Kodim 0807 ini melanjutkan. “Yang saya hormati semua pelatih dan seluruh peserta Diklat, pada hari ini kita telah selesai melaksanakan pendidikan dan  pelatihan wawasan kebangsaan dan bela negara dengan lancar tanpa ada halangan yang berarti, terima kasih saya ucapkan pada seluruh peserta Diklat yang telah menyelesaikan Diklat dengan baik dan penuh semangat,” lanjut dia.

‎Selain itu diungkapkannya juga bahwa, Dandim menyampaikan apresiasi, dedikasi dan integritas pada seluruh peserta selama diklat yang mana semua peserta tidak hanya belajar atau melaksanakan tugas, akan tetapi lebih pada pembentukan karakter kebangsaan.

‎Pafa kesempatan itu pula, para peserta telah dibekali nilai-nilai  dasar bela negara, seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan terhadap Pancasila sebagai dasar negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan negara.
‎”Saudara – saudara semuanya, tolong materi – materi itu jangan berhenti sampai disitu saja atau hanya pada masa diklat saja, jadikan wawasan kebangsaan dan bela negara ini sebagai wujud aplikasi dalam kehidupan sehari hari, baik di sekolah ataupun di masyarakat dan dalam pengambilan keputusan haruslah bercermin pada pokok materi yang telah diberikan,” pesannya.

rahmad salah satu pembina saat diwawancarai awak media


‎Usai upacara penutupan, salah satu dari pembina saat ditanya perihal kesan – kesannya selama memberikan materi, Rahmad mengaku merasa bangga terhadap peserta Diklat yang dengan semangat mengikuti setiap materi yang diberikan dengan sangat antusias dan penuh tanggung jawab.
‎”Jadi usai pendidikan dan pelatihan, para peserta nantinya harus menyampaikan apa yang telah mereka peroleh disini untuk ditularkan kepada para guru dan siswa. Jika pada siswa nanti mengenai bagaimana baris berbaris yang benar dan bagaimana pelaksanaan upacara bendera yang benar pula, karena kami berusaha memberikan Diklat ini bisa ditularkan sehingga pelaksanaan baris berbaris dan upacara di Tulungagung nantinya sama dalam teori pelaksanaanya dan kami akan mengecek di sekolah,” ungkapnya.

‎Salah satu peserta Diklat, Joko (51 tahun) yang merupakan guru pada salah satu sekolah SMP Negeri di Tulungagung, merasa sangat senang.
‎”Bagaimana tidak, kita disini digembleng diberikan wawasan yang lebih mendalam tentang wawasan kebangsaan dan bela negara, ya… Sambil kita berolah raga mengeluarkan keringat, kita mendapatkan tambahan ilmu mengenai bela negara dan wawasan kebangsaan,” ujarnya.

‎Nampak upacara begitu tertib, semua peserta tergradasi oleh sinar matahari sore yang cukup menghangatkan dengan peluh bercucuran, namun tak mengurangi semangat para peserta mengikuti step by step setiap kegiatan dengan penuh tanggung jawab.

‎Pada kesempatan sore itu nampak dihadiri oleh, selain Kasdim Untung Wiyono beserta pelatih dari Makodim 0807 Tulungagung, juga hadir ketua PGRI Tulungagung beserta pengurus, kepala dinas pendidikan kabupaten Tulungagung Rahadi P. Bintara, beberapa koordinator UPAS-P di kabupaten Tulungagung, juga kepala sekolah SD dan SMP Negeri Swasta di Tulungagung. (lukman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *