foto: sman1 kedungwaru tulungagung
finews, Tulungagung – Dinas Pendidikan Provinisi Jawa Timur mencopot Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungwaru di Tulungagung, Jawa Timur Norhadin.
Hal itu sebagai buntut insiden penjualan seragam seharga 2.360.000 yang dikeluhkan oleh sejumlah wali murid. “Plt Kepala SMAN I Kedungwaru Tulungagung dicopot sementara,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (25/7).
Kesalahan prosedur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengklaim setelah beredar kabar tersebut, tim diterjunkan untuk menyelidiki persoalan harga seragam yang dipatok lebih dari 2 juta.
Hasil identifikasi dan analisis, ada kesalahan prosedur operasi standar atau Standart Operating Procedure (SOP) yang tidak dipatuhi sekolah dalam proses pengadaan seragam sekolah. “Ada kesalahan SOP yang dilakukan SMAN I Kedungwaru Tulungagung,” kata dia.
Sebagai langkah lanjutan, Pemprov juga telah menonaktifkan Plt Kepala SMAN I Kedungwaru Norhadin. Penjualan seragam Dinas Pendidikan Pemprov Jatim menginstruksikan satuan pendidikan SMA, SMK, dan SLB Negeri tidak mewajibkan pembelian seragam sekolah.
“Setiap satuan pendidikan dilarang mewajibkan orangtua atau wali murid untuk membeli seragam dari koperasi sekolah. Jadi tidak boleh ada paksaan pembelian seragam melalui koperasi,” jelas dia.
Menurutnya jika ada orangtua merasa keberatan terhadap penawaran kain seragam yang dijual di koperasi sekolah, mereka berhak menolak dan tidak membeli “Kami juga membuat surat edaran mempertegas kembali kepada sekolah-sekolah terkait pengadaan pakaian seragam yang tidak menjadi ranah sekolah. Sekolah tidak boleh memberatkan wali murid. Koperasi sekolah bukan sumber utama pengadaan pakaian seragam sekolah,” tegas Aries.
Keluhan Wali Murid
Sebelumnya, salah satu wali murid di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Tulungagung Jawa Timur berinisial NN mengeluhkan mahalnya harga seragam sekolah sang anak. Dalam lembar rincian yang ditunjukkan oleh NN tertera, paket seragam untuk siswa dibanderol 2.360.000. “Harga tersebut masih dalam bentuk kain lembaran. Untuk menjahit kembali mengeluarkan biaya,” kata NN.
NN mengungkapkan, satu setel kain seragam abu-abu putih dihargai 359.400. Padahal menurutnya, di pasaran kain tersebut biasa dijual 150.000.
Namun pihak SMAN 1 Kedungwaru mengaku tidak mewajibkan siswa baru membeli kain seragam melalui sekolah. “Pihak kami tidak mewajibkan untuk membeli kain seragam di sekolah. Bahkan bisa juga dicicil pembayarannya,” terang Humas SMA Negeri 1 Kedungwaru Agung Cahyadi.(*)
*Kompas.com