foto : kepala smaboy subagas bersama empat dalang prestasi beserta pengrawit
finews, Tulungagung – Dalam rangka Diesnatalis ke 50 SMAN 1 Boyolangu kabupaten Tulungagung – Jawa Timur, sekaligus segenap keluarga besar SMAN 1 Boyolangu (SMABoy) menggelar kegiatan “gebyar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila” (P5) kurikulum Merdeka yang bertemakan “Kearifan Lokal” dengan mempersembahkan suguhan pagelaran wayang kulit yang menampilkan empat dalang berprestasi, yakni Frilian kelas X, Danang Sasongko Cahyo Bawono kelas X, Daniaji Sasongko Bawono kelas X dan Erlanda kelas XI, dengan mengambil lakon “Ngamarta Binangun”, Rabu malam (28/2).
Hadir dalam kegiatan tersebut, selain kepala sekolah SMABoy Subagas, S.Pd beserta ketua Dharma Wanita juga hadir Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara, SE beserta Sekretaris, Kepala BNN kabupaten Tulungwgung, pengawas SMA cabang dinas pendidikan, Muspika kecamatan Boyolangu, Komite sekolah, tenaga pengajar beserta staf tata usaha, wali murid kelas X, kelas XI dan kelas XII, pelaku dan pemerhati seni Tulungagung serta tamu undangan lain.
Dalam pra acara diisi dengan suguhan campursari persembahan dari karawitan siswa siswi SMABoy hasil dari ekstrakurikuler sanggar seni “Cakra Puspa Budaya” yang dilanjutkan dengan pemberian trophy olympiade saint SMABoy Cup.
Dalam laporan panitia dikatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan puncak pembelajaran P5 kurikulum merdeka, sekaligus rentetan kegiatan dalam rangka Diesnatalis ke 50 SMAN 1 Boyolangu.
subagas saat memberi sambutan
Menurut kepala sekolah SMAN 1 Boyolangu, Subagas,S. Pd dalam sambutannya dengan menggunakan bahasa daerah dan bahasa kawi mengatakan pada kesempatan itu adalah puncak dari moment gebyar P5 yang mengambil tema “Kearifan Lokal atau Local Wisdom”.
Selain itu kepala sekolah yang sebelumnya menjabat di SMAN 1 Karangrejo ini menjelaskan jika membicarakan tentang kearifan lokal, siswa di SMAN 1 Boyolangu ini sudah tidak asing, karena mereka sudah terbiasa dengan segala wujud dan bentuk kearifan lokal yang sudah tersedia dan sudah terbiasa di masyarakat. Selain itu juga didukung oleh keadaan kebudyaan Tulungagung yang sudah terkenal, karena kearifan lokal tersebut tidak jauh dari bahasa dan budaya masyarakat sendiri.
“Berkaitan dengan bahasa itu sangat penting yang mana bahasa sebagai peninggalan dari ahli bahasa dan orang terdahulu harus dilestarikan, adapun menurut orang bijak mengatakan, utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah dan kuasai bahasa asing,” paparnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran kota apel berdarah Trenggalek ini, menambahkan bahwa sebenarnya bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa persatuan, selain itu bahasa daerah mempunyai peran sebagai bahasa ibu. Selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia sebagai budaya nasional perlu dikuatkan dengan bahasa asing sebagai bahasa internasional.
“Disini saya merasa senang dan bangga ada generasi muda berbakat yang piawai dalam menlakoni pagelaran wayang kulit seperti empat siswa kami ini, dalam pagelaran malam ini dengan mengambil lakon “Ngamarta Binangun” bisa kita ambil hikmah dari cerita tersebut bahwa Pandawa berjuang membangun negerinya, seperti halnya siswa siswi dalam mewujudkan cita – citanya,” pungkasnya.
Pengawas Pembina SMA, Cabang Dinas Pwndidikan provinsi, Dra.Teti Rusliana, M. Pd mewakili Kacabdin yang berhalangan hadir dengan mengatakan, “dalam kurikulum Merdeka, salah satu hal yang dilaksanakan adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila seperti yang dilaksanakan oleh SMAN 1 Boyolangu ini,” jelasnya.
Selain itu masih Teti melanjutkan dengan mengupas tema P5 SMABoy yang mengangkat tema kearifan lokal.
“Bahwa dalam mengangkat tema kearifan lokal itu faktanya meliputi beberapa faktor, diantaranya makanan tradisional daerah, busana tradisional daerah, bahasa daerah, kesenian tradisional, dengan demikian diharapkan putra putri kita akan mengenal kearifan lokal yang kika diterjemahkan adalah segala sesuatu yang diciptakan sendiri oleh masyarakat lokal daerah yang menjadi kebiasaan turun temurun,” pungkasnya.
Pada kesempatan itu kepala dinas pendidikan kabupaten Tulungagung, Rahadi Puspita Bintara, SE sebelum menyerahkan gunungan tanda akan dimulainya pagelaran, dalam memberikan sambutan menyebutkan bahwa keempat dalang yang akan tampil, pada masa SD dan SMP merupakan binaan dinas pendidikan. “Keempat dalang remaja berprestasi ini sebelumnya merupakan binaan kami, bahkan pernah kami tampilkan di Jakarta tepatnya di Kota Tua, waktu itu Dani dan Danang mendapatkan predikat dalang terbaik juga, alhamdulillah sekarang masih ada yang peduli untuk memberikan wadah terhadap mereka yaitu SMABoy, pesan saya untuk cabang dinas bahwa kami masih punya kesenian asli lainnya yaitu Reog Kendang yang juga perlu diberikan wadah,” ujar dia. (lukman)