foto :facebook/budi monon
finews, – Menjadi pioneer bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, ide bisa saja dianggap aneh oleh banyak orang. Tak terkecuali dengan ide pendiri air minum dalam kemasan, yaitu Aqua. Kini pemintanya sangat tinggi.
Dilansir dari kanal YouTube Si Kutu Buku, pada 15 Juli 2023, berikut cerita Tirto Utomo sang pendiri Aqua yang mungkin saja tidak diketahui banyak orang.
Tirto Utomo sang pendiri Aqua lahir pada tahun 1930 di Wonosobo Jawa Tengah setelah lulus sekolah dia melanjutkan kuliah di program ekstensi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Surabaya.
Sambil kuliah Tirto juga bekerja sebagai wartawan di Jawa Pos walaupun begitu dia berhasil lulus dalam waktu kurang dari empat tahun pada tahun 1954.
Setelah lulus Tirto pun melanjutkan pendidikannya lagi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia di Jakarta.
Tirto adalah seorang pekerja keras dan karakter itu sudah tercermin ketika dia mudah dengan sepeda ontel.
Tirto berkeliling kota Surabaya untuk mewawancarai berbagai narasumber .Karir jurnalistik pun terus berlanjut setelah lulus kuliah, dia kemudian pindah ke Simpo media massa nasional yang cukup berpengaruh pada masa itu.
Di sana kariernya cukup gemilang hingga Tirto mampu menjadi pemimpin redaksi dari tahun 1955 hingga tahun 1959.
Tirto pun punya pemikiran lain atas tujuan hidupnya di masa depan setelah lulus dari fakultas hukum di Universitas Indonesia.
Tirto ingin bekerja sesuai pendidikannya yaitu sebagai ahli hukum itulah yang membuat Tirto akhirnya memutuskan untuk pindah profesi.
Dia pun direkomendasikan oleh dosennya dan berhasil masuk ke Fermina perusahaan minyak negara yang kemudian menjadi Pertamina EP.
Kariernya di Pertamina cukup bagus dalam waktu lima tahun Tirto berhasil menjadi Kepala Divisi Hukum dan Penjualan Luar Negeri.
Jabatan ini membuat Tirto jadi sering berhubungan dengan klien dari luar negeri banyak pengalaman yang didapat oleh Tirto ketika berkeliling ke luar negeri karena dalam setahun kira-kira hampir sembilan bulan dia berada di luar negeri.
Atas tugas dari perusahaannya Tirto juga memiliki observasi yang tinggi terhadap suasana dan keadaan dimana dia berada.
Setelah sampai di Indonesia ada kebutuhan air minum yang berkualitas dari tamu perusahaan yang diterima.
Pada tahun 1971 Tirto akan mengadakan rapat dengan wakil perusahaan Amerika Serikat di Jakarta pertemuan itu hampir gagal karena istri ketua delegasi pada masa itu tiba-tiba mengalami sakit perut.
Setelah diperiksa ternyata istri ketua delegasi tersebut mengalami gangguan pencernaan cukup serius akibat minum air yang kurang bersih.
Itu yang membuat Tirto punya ide untuk menciptakan sebuah produk dimana dia menjual air dalam kemasan untuk siap minum dan sehat.
Ide ini tidak dibiarkan begitu saja, Tirto yakin kalau industri air mineral ini akan booming di Indonesia karena pada saat itu belum ada produk sejenis.
Dari situ Tirto mulai belajar bagaimana cara memproses air dalam kemasan. Bahkan dia mengirimkan adiknya yaitu Slamet Utomo untuk magang di Polaris Perusahaan Air Minum dalam kemasan yang sudah beroperasi 16 tahun pada masa itu di Bangkok.
Hal ini dilakukan demi belajar cara memproduksi air minum dalam kemasan. Karena pada saat itu belum ada teknologinya di Indonesia.
Pada tahun 1973 Tirto mendirikan perusahaannya dengan nama PT Aqua Golden Mississippi, awalnya Tirto sempat ragu karena nama perusahaannya terdengar asing.
Namun setelah dipikir berulang-ulang akhirnya Tirto memilih nama tersebut karena pasar awalnya yaitu kalangan ekspatriat.
Sedangkan untuk produk yang dijual awalnya juga bukan bernama Aqua tapi Puritas logonya juga berupa daun Semanggi.
Namun ada masukan dari konsultan logonya kalau nama Puritas itu sulit disebut dan disarankan untuk dirubah nama menjadi Aqua karena arti dari Aqua adalah air dalam bahasa Latin, mendengar nama aqua Tirto pun setuju dan jadilah nama dan logo Aqua.(*)
*hops.id