foto : ilustrasi/ist
finews,-Tak hanya target swasembada beras, pada 2029 mendatang Kementerian Pertanian targetkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.
Kementerian Koordinator Bidang Pangan alokasi anggaran 139,4 triliun untuk mendukung program swasembada pangan pada 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan Zulkifli Hasan, setelah mengadakan rapat koordinasi bidang pangan di Kantor Kementerian Perdagangan pada Rabu (30/10).
Terkait swasembada beras,Tenaga Ahli Mentan Bidang Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Marginal Anny Mulyani menjelaskan beberapa strategi kunci yang telah disiapkan. Yakni, mencakup pompanisasi, optimalisasi lahan rawa, dan cetak sawah baru. “Program-program ini akan berkontribusi terhadap peningkatan produksi beras yang diharapkan mencapai jutaan ton setiap tahunnya,” ujarnya, dalam keterangan yang dikutip Rabu (9/10) lalu.
Potensi Kalsel
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis terhadap pengembangan potensi lahan seluas 500 ribu hektare dan cetak sawah di Kalimantan Selatan.
“Kalau 500 ribu hektare ini tanam dua kali setahun dengan produktivitas 5 ton per hektare ini artinya bisa menghasilkan 5 juta ton gabah,” kata Mentan Amran saat melakukan peninjauan lokasi di Desa Bati-Bati, Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan pada Selasa.antara (31/12).
“Ini bisa menyelesaikan impor kita yang hanya 3 juta ton. Jadi Kalimantan Selatan bisa menyelesaikan impor kita,” terangnya.
Bersamaan dengan cetak sawah baru, Kementan berharap bahwa produksi beras nasional akan meningkat hingga 2,5 juta ton mulai 2025.
Lumbung Pangan Dunia
Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementan telah menetapkan target produksi beras mencapai 12,5 juta ton pada 2029. Ini tidak hanya akan mencukupi kebutuhan domestik, melainkan memberi peluang bagi Indonesia untuk menjadi salah satu eksportir utama beras di pasar global.
Fokus Pada Lahan Potensial
Salah satu daerah yang mendapat perhatian besar dalam program cetak sawah adalah kabupaten Merauke, Papua Selatan. Menurut Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pemerintah tengah berfokus pada intensifikasi sawah di lahan seluas 40 ribu hektare di wilayah tersebut.
Keberhasilan mencapai swasembada beras pada 2027 akan menjadi langkah penting menuju visi yang lebih besar, yaitu menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada 2029.
Tantangan
Meski berbagai langkah telah dirancang, sejumlah tantangan tetap harus diatasi, antara lain masalah alih fungsi lahan. Seagai informasi, setiap tahun, ada sekitar 100 ribu hingga -110 ribu hektare lahan pertanian beralih fungsi, baik karena pembangunan maupun faktor lainnya.
Masalah lainya kebanyakan petani saat ini berusia lansia: Data Sensus Pertanian BPS 2023 menunjukkan mayoritas petani Indonesia berusia 55 tahun ke atas, dengan adaptasi teknologi yang rendah.
Tidak itu saja, persoalan irigasi juga menjadi kendala. Ketersediaan air yang tidak merata di berbagai daerah menjadi kendala utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian selain dampak perubahan iklim yang tidak menentu menyebabkan penurunan hasil produksi.
Managemen iklim diharapkan mampu menjawab persoalan ditengah iklim yang tidak menentu,
Program swasembada pangan harus lebih dari sekadar meningkatkan produksi. Produktivitas, kesejahteraan petani lokal, dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama.- dari berbagai sumber (winarto pendiri forum indonesia pers,tinggal di tulungagung)