Rembug Stunting desa Blimbing, Tingkatkan Layanan dan Fasilitas Posyandu

Desaku357 Views

foto spesial finews: Pj Kepala desa blimbing bersama elemen rembug stunting rejotangan

finews, Tulungagung – Dalam rangka menekan angka stunting di desa Blimbing, Pemerintah desa Blimbing, kecamatan Rejotangan -Tulungagung menggelar kegiatan Rembug Stunting, pada Rabu (15/1)

Penjabat (Pj) Kepala Desa Blimbing Wasis Hariyadi menjelaskan, bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan, dimana hasil rembug stunting ini menjadi acuan yang akan dimasukan di RKP Desa tahun anggaran tahun berikutnya.
“Ini setiap tahun kita laksanakan dan hasilnya nanti akan kita bawa pada MusrenbangDes mendatang, sebagai program kerja tahun 2026,” jelasnya.

Lebih lanjut Pj yang tinggal di kabupaten tetangga, yaitu Blitar ini melanjutkan, dalam meminimalkan dan mencegah stunting ini perlu adanya kerjasama antara stakeholder.

” Dalam hal ini banyak pihak terlibat, pemerintah desa bertanggung jawab untuk mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan. Pemerintah desa juga wajib mendanai kegiatan yang berkaitan dengan penurunan stunting, seperti Posyandu dan nantinya ada Posyandu ILK, selain pemerintah desa, masyarakat juga dapat berperan dalam pencegahan stunting,” lanjut dia.

“Yang tentunya, harapan kami nantinya Blimbing terbebas dari Stunting, dengan demikian kita, Pemerintah desa bersama masyarakat harus pandai-pandai dalam menyikapi dalam pencegahan stunting ini,” harapnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas (KaPus) Rejotangan, Suliasih yang mana sebagai narasumber menyampaikan, pencegahan stunting dilakukan melalui intervensi gizi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif.

“Intervensi gizi spesifik menyasar penyebab stunting, meliluti kecukupan asupan makanan dan gizi, pemberian makan, perawatan dan pola asuh, pengobatan infeksi/penyakit,” ungkap Kapus.

Tujuan komitmen bersama ini untuk menyelenggarakan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif secara konvergensi dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah desa Blimbing.

Dijelaskannya, upaya percepatan pencegahan stunting akan lebih efektif, apabila intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif dilakukan secara konvergen.

“Konvergensi penyampaian layanan membutuhkan keterpaduan proses perencanaan  penganggaran dan pemantauan program/kegiatan pemerintah secara lintas sektor, untuk memastikan tersedianya setiap layanan intervensi gizi spesifik kepada keluarga sasaran prioritas dan intervensi gizi sensitif untuk semua kelompok masyarakat,” paparnya.

Usai penjelasan dari Kapus, acara dilanjutkan dengan interaksi antara masyarakat dengan pemerintah desa yang dimoderatori oleh Sekretaris Desa Suyono, dengan menampung seluruh usulan dan aspirasi dari masyarakat setempat tentang langkah pencegahan stunting dan usulan berkenaan dengan permohonan bantuan terhadap penderita stunting serta usulan peningkatan fasilitas Posyandu juga kesepakatan honor bagi petugas Posyandu. (lukman)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *