Pedagang Keliling di Jombang Dapat Bantuan Bantuan Modal Usaha

Serba-serbi44 Views

foto : wajah gembira para pedangan setelah dapatkan bantuan modal


‎finews, Jombang – Terlihat raut bahagia menghiasi wajah puluhan pedagang keliling yang memenuhi Aula Kantor Baznas Kabupaten Jombang pada Kamis pagi, 10 Juli 2025. Mereka duduk berjejer di kursi biru, sebagian menggenggam map hijau bertuliskan “Baznas.” Sejak pukul sembilan pagi, aula perlahan penuh oleh puluhan penerima manfaat program Bantuan Modal Usaha Baznas Jombang.

‎Di salah satu sudut aula, dua petugas perempuan dengan rompi hijau tampak sibuk mencatat nama penerima. Di meja kayu panjang, tumpukan kotak makan siang berjejer. Seorang pria berkaus biru menerima kotak itu sambil tersenyum. Ia juga memperoleh sebuah kaleng hijau berlogo Baznas.


‎“Kami bersyukur sekali. Alhamdulillah, semoga dagangan saya lancar,” kata seorang pedagang sayur keliling, yang enggan namanya ditulis, usai menerima bantuan. Tangannya terus meremas map berisi dokumen penerimaan bantuan.

‎Hari itu, Baznas Jombang secara simbolis menyerahkan bantuan modal usaha senilai 1,5 juta rupiah kepada 40 pedagang keliling. Jumlah itu bukan pinjaman, melainkan bantuan hibah yang tidak harus dikembalikan.

‎“Bantuan ini bukan utang. Ini murni bentuk kepedulian sosial. Harapannya, bisa membantu para pedagang kecil agar usahanya berkembang,” ujar Ketua Baznas Kabupaten Jombang, Ustad Zainuri.

‎Menurut Zainuri, program bantuan modal usaha untuk pedagang keliling, seperti tukang pentol bakso dan penjual sayur, sudah berjalan dua kali. Bantuan tersebut bersumber dari dana infak yang dihimpun secara sukarela, sebagian besar justru dikumpulkan oleh para pedagang sendiri tahun sebelumnya.


‎“Jadi semangatnya gotong royong. Pedagang membantu pedagang lainnya. Uang infak dikumpulkan, lalu kami salurkan ke yang lebih membutuhkan,” katanya.

‎Bukan perkara mudah untuk bisa masuk daftar penerima bantuan. Wakil Ketua Baznas Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan, Ustad Siroji Rosyidin, SE, menjelaskan, awalnya ada sekitar 600 pedagang keliling yang mengajukan permohonan bantuan. Mereka harus melampirkan sejumlah dokumen, seperti fotokopi KTP, Kartu Keluarga, hingga surat keterangan tidak mampu dari pemerintah desa.

‎Namun Baznas tak hanya berhenti di tahap administrasi. Tim Baznas turun langsung ke lapangan untuk memverifikasi kondisi usaha para calon penerima. Hasilnya, dari 600 pendaftar, hanya 80 orang yang dinyatakan lolos ke tahap survei faktual. Setelah musyawarah pimpinan Baznas, diputuskan hanya 40 orang yang berhak menerima bantuan.

‎“Kami harus memastikan bantuan benar-benar tepat sasaran. Tidak sekadar bantu bagi rata, tetapi benar-benar untuk yang berhak,” ujar Rosyid.


‎ (Selain bantuan tunai, penerima manfaat program ini juga akan mengikuti pendampingan usaha. Mereka akan mendapat pelatihan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, hingga pengembangan usaha.

‎“Kami tidak ingin mereka hanya terima uang lalu habis begitu saja. Kami ingin usaha mereka berjalan dan berkembang. Bahkan, kalau bisa, mereka naik kelas menjadi pengusaha kecil yang mandiri,” tutur Rosyid, yang juga mantan Sekretaris MWCNU Ploso.

‎Salah satu pemandangan menarik dalam acara penyerahan bantuan adalah pembagian kaleng hijau berlogo Baznas. Kaleng ini menjadi semacam simbol keterlibatan pedagang keliling dalam program gotong royong.

‎“Kaleng itu kami bagikan agar para penerima bisa menyisihkan sedikit keuntungan usahanya. Nantinya, isi kaleng dikumpulkan lewat program Jumat Berkah. Dana itu akan digunakan membantu penerima bantuan pada batch berikutnya,” kata Zainuri.

‎Bagi Baznas Jombang, program modal usaha untuk UMKM ini bukan sekadar soal angka rupiah. Target mereka tak hanya membantu ekonomi keluarga, tetapi juga menumbuhkan rasa memiliki dan semangat berbagi di kalangan masyarakat kecil.

‎“Kami ingin muncul pengusaha-pengusaha baru. Bahkan, para penerima ini bisa jadi bos kecil di lingkungan masing-masing. Kalau tetangga mereka melihat kesuksesan mereka, bisa timbul semangat untuk ikut berusaha. Itulah multiplier effect yang kami harapkan,” ujar Rosyid.

‎Baznas Jombang menargetkan program pemberdayaan ekonomi ini dapat menyasar hingga 900 pelaku UMKM. Namun, target tersebut masih sangat bergantung pada seberapa besar dana zakat, infak, dan sedekah yang berhasil dihimpun dari masyarakat.

‎Untuk sementara, 40 pedagang keliling yang baru saja menerima modal Rp 1,5 juta itu pulang ke rumah masing-masing dengan rasa lega. “Semoga berkah,” kata seorang bapak Zainal pedagang sayuran (Mlinjo) sambil menenteng kaleng Baznas di tangan kanan, dan kotak nasi di tangan kiri. (*)

#spjnews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *