Kisah Cinta Segitiga Dyah Wiyat Putri Kerajaan Majapahit

Tokoh376 Views

foto:ilustrasi kisah cinta dyah wiyat putri majapahit. (tangkapan layar you tube.com/cerita adelisty)

finews,- Kisah asmara menghiasi kerajaan Majapahit. Kisah itu dialami Dyah Wiyat adik perempuan raja kedua Majapahit Prabu Jayanegara .

Dyah Wiyat merupakan putri kedua dari Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit dengan Gayatri atau adik dari Dyah Gitarja atau dikenal sebagai Tribuwana Tunggadewi yang kelak menjadi raja Majapahit.

Dyah Wiyat diangkat sebagai raja bawahan di daerah Daha atau sekarang Kediri oleh Prabu Jayanegara. Dyah Wiyat bergelar Rajadewi Maharajasa Bhre Daha saat menjadi bupati di Daha.

Sebagai putri raja yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi, Dyah Wiyat menjadi incaran untuk dijadikan istri oleh kalangan lelaki. Namun Dyah Wiyat malah jatuh cinta dengan seorang tabib bernama Ra Tanca.

Ra Tanca merupakan satu dari tujuh anggota Dharmaputra atau jabatan istimewa bentukan Raden Wijaya. Setelahnya, Ra Tanca terlibat pemberontakan yang dipimpin oleh Ra Kuti.

Cinta Dyah Wiyat dan Ra Tanca terhalang oleh tembok kekuasaan Majapahit. Cinta kedua insan tersebut tidak berjalan seperti apa yang direncanakan. Perbedaan status sosial menjadi penghalang cinta Dyah Wiyat dan Ra Tanca. Ra Tanca yang hanya seorang tabib menyadari hal itu. Pada akhirnya Ra Tanca memilih mundur dan menikahi wanita lain.

Usai ditinggal menikah oleh Ra Tanca, Dyah Wiyat dijodohkan dengan Raden Kudamerta atau Bhre Wengker. Raden Kudamerta merupakan seorang bangsawan dari Wengker. Namun antara Raden Kudamerta dan Dyah Wiyat tidak dilandaskan cinta saat dijodohkan.

Diketahui bahwa Raden Kudamerta sebelum menikah dengan Dyah Wiyat telah memiliki istri bernama Dyah Menur Hardiningsih dan memiliki seorang anak laki-laki. Hal ini yang membuat terjadinya cinta segitiga dalam lingkaran Majapahit. Dyah Wiyat yang mencintai Ra Tanca gagal karena status sosial dan kini harus menerima perjodohan dengan suami wanita lain.

Ketika menikah dengan Raden Kudamerta, ia berhadapan dengan kenyataan bahwa Raden Kudamerta sebelumnya telah beristri dan memiliki seorang anak. Lalu nasib Dyah Menur sangat malang, ia menyingkir karena mendengar saat Raden Kudamerta mengaku belum memiliki istri. Dyah Wiyat sangat ingin berbagi suami dengan Dyah Menur. Hal itu tak pernah terjadi hingga Dyah Wiyat menjadi Raja Majapahit bersama dengan kakaknya Dyah Gitarja yang bergelar Tribhuwana Tunggadewi.()

 

 

sumber bacaan :muljana, slamet. 2012. tafsir sejarah nagarakrtagama. Yogyakarta: LKis

purwadi. 2007. sejarah raja-raja jawa: sejarah kehidupan kraton dan perkembangannya di jawa. yogyakarta: media abadi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *