foto:bahlil lahadalia/detikfinance
finews,Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ke Istana Kepresidenan. Pemanggilan ini dilakukan saat kisruh pengecer sempat tidak diperbolehkan menjual LPG 3 kg.
Bahlil mengatakan dirinya akan melaporkan hasil sidak ke pengecer LPG 3 kg pagi tadi. Seperti diketahui, akhirnya pemerintah memperbolehkan para pengecer menjual LPG 3 kg, namun dianjurkan para pengecer mendaftarkan diri sebagai sub pangkalan.
“Saya baru mau rapat dengan bapak presiden. Saya tadi sidak kan ya turun ke lapangan untuk mengecek tentang kondisi terakhir Alhamdulillah semua sudah mulai melakukan perbaikan yang cukup bagus dan kondisinya tidak seperti kemarin,” sebut Bahlil saat tiba di Istana, Selasa (4/2).
Bahlil menyebut penataan penjualan LPG 3 kg diberlakukan untuk memastikan subsidi bisa tepat sasaran.
“Yang kedua, adalah kita melakukan penataan ini kan dalam rangka memastikan bahwa subsidi itu tepat sasaran, karena kita itu subsidinya itu 87 triliun per tahun,” beber Bahlil.
Selain Bahlil, Menteri Pertanian Amran Sulaiman juga merapat ke Istana Kepresidenan di waktu yang sama. Amran mengatakan dia dipanggil Prabowo untuk mendampinginya dalam pertemuan dengan Eks Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Bahlil Kena Semprot
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia kena semprot warga saat ia melakukan pemantauan pada proses distribusi gas 3 kilogram di dua pangkalan wilayah Kota Tangerang, Selasa (4/2).

Pada kesempatan itu, Bahlil diteriaki warga yang sedang mengantre gas 3 kilogram. Bahlil diprotest warga dalam menerapkan aturan soal LPG 3 kilogram. Bahkan, seorang warga asal Tangerang Selatan, Effendi pun mengamuk yang kemudian diamankan petugas.
“Pakai logikanya pak! Jangan sengsarakan kami masyarakat! Kalau mau buat aturan lihat dulu, jangan buat kami susah,” katanya,mengutip viva.co.id.
Di depan Menteri ESDM, pria bertopi itu pun langsung mengutarakan keresahannya atas aturan yang diterapkan pemerintah. “Jangan begini pak, lihat dampaknya, kami harus mengantre seperti ini. Minimal ada sosialisasi pak, kasih kami waktu jangan menyusahkan kami dengan aturan itu, jangan rakyat yang dikorbankan,” lanjut dia.(*)