foto:istimewa
finews,-Jaringan internet diakui sebagai satu satunya sarana kemudahan interaksi sosial dengan cepat.Sayangnya belum semua warga di Indonesia belum bisa mendapat jaringan internet dengan mudah apalagi tidak membayar.Kondisi geografi mungkin salah satu sebab .
Hanya beberapa pemerintah desa yang memiliki layanan jaringan internet ,salah satunya pemerintah desa di kabupaten Tuban Jawa Timur.Kondisi ini mudahkan warga mengakses jaringan internet dengan gratis., pada saat yang bersamaan pemerintah pun menggunakan jaringan internet ini untuk memudahkan layanan bagi warga sekaligus dapat digunakan updating data,pelaporan dan tentunya pengembangan potensi desa yang memungkinkan masuknya investor.
Pengembangan desa digital dilakukan untuk mendukung program One Village One Product di kabupaten Tuban. Program ini bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat desa. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten Tuban berkomitmen meningkatkan percepatan akses dan pembangunan infrastruktur digital untuk pelayanan publik secara cepat dan efesien.
Digitalisasi desa ini selaras dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 22 Tahun 2019
Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Digitalisasi yang didukung Pemkab Tuban memunculkan website desas ebagai media pelayanan publik dan manajemen informasi desa. Karena bersifat daring (online), masyarakat dapat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi seperti berita desa, transparasi dana desa, produk desa dan informasi lain seputar desa. Sesuai regulasi website desa di kabupaten Tuban ber-domain desa.id dan pada tahun 2019 Pemkab Tuban mendapat penghargaan sebagai Pendaftar Domain Pemerintah terbanyak se-Indonesia. Daftar Website dapat diakses pada tautan ini
Layanan perkantoran pemerintah pun tersasar digitalisasi ,Pemkab membangun aplikasi SEPASI. Sepasi merupakan sistem pengelolaan arsip internal. Aplikasi yang telah digunakan desa mulai tahun 2019 ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain mempermudah distribusi surat,fleksibilitas kepala desa dan perangkatnya,pengelolaan arsip ,tanda tangan elektronik (TTE)
Jaringan intranet mendukung aplikasi-aplikasi yang bersifat private (jalur khusus). Aplikasi tersebut antara lain sistem administrasi kependudukan (SIAK), Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), APM (Anjungan Pelayanan Mandiri) yang ada di kantor desa dan kelurahan.
APM merupakan anjungan pelayanan mandiri. APM ini berfungsi untuk mencetak surat pelayanan secara mandiri yang ditempatkan di kantor desa/kelurahan. Wujud mesin ini seperti mesin ATM, hanya tinggal menempelkan KTP elektronik segala surat yang dibutuhkan masyarakat bisa dicetak. Adapun beberapa unggulan antara lain :
Mempermudah masyarakat mengajukan surat permohonan,mempermudah melacak surat permohonan,mssyarakat dapat mencetak/mengunduh sendiri surat permohonan
Kenapa Desa Butuh Internet
Visi Misi Presiden Jokowi yang kit kenal “Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, dari Jawa centris menjadi pembangunan yang Indonesia centris” , sangat erat kaitannya dengan pembangunan dan pengembangan desa.
Hal ini juga diterjemahkan dalam 4 Program Prioritas dari Kemendes PDTT terkait anggaran Desa 2017 yang antara lain agar setiap desa memiliki satu produk unggulan (One Village One Product),
Adanya pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menambah pendapatan asli daerah agar bisa menopang pembentukan desa mandiri,
Visi Misi Presiden ini juga didukung dan dilindungi UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa yang termaktub dalam UU Desa Pasal 86 Ayat 1-3, yang berbunyi:
Desa berhak mendapatkan akses informasi melalui sistem informasi desa yang dikembangkan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib mengembangkan sistem informasi Desa dan pembangunan kawasan perdesaan.
Sistem Informasi Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak ,jaringan, serta sumber daya manusia.(winarto,penanggungjawab redaksi*)
*dari berbagai sumber